Abstrak


Model Teknik Penerjemahan Penanda Kohesi Leksikal Dan Kohesi Gramatikal Pada Buku Cerita Anak Dari Bahasa Inggris Ke Dalam Bahasa Indonesia


Oleh :
Tatik Irawati - T141608007 - Fak. Ilmu Budaya

Penerjemahan adalah proses menyampaikan pesan dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran dengan cara mencari padanan yang tepat agar mudah dipahami. Padanan yang baik memiliki nilai tinggi pada keakuratan, keberterimaan dan keterbacaan. Tujuan penelitian ini untuk (1) mengidentifikasi dan mengelompokkan jenis penanda kohesi leksikal dan gramatikal, (2) menyebutkan, menjelaskan dan menganalisis teknik penerjemahan, metode penerjemahan dan ideologi penerjemahan, (3) menganalisis pergeseran yang terjadi pada penerjemahan penanda kohesi, (4) menilai kualitas hasil terjemahan, (5) membuat model penerjemahan penanda kohesi gramatikal dan kohesi leksikal pada buku cerita anak dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia

Penelitian ini menggunakan data primer yang dikumpulkan peneliti secara langsung berupa kata dan frasa penanda kohesi leksikal dan gramatikal yang diambil dari buku terjemahan cerita anak. Data primer dalam penelitian ini berupa data objektif, afektif dan genetik. Sumber data berupa dokumen dan informan. Teknik pengumpulan data menggunakan analisis dokumen, diskusi kelompok dengan topik khusus (Focus Group Discussion). Semua data tersebut dianalisis dengan domain, taksonomi, komponensial dan tema budaya sehingga menghasilkan model teknik penerjemahan penanda kohesi. Model penerjemahan tersebut memiliki kontribusi positif yang digunakan sebagai panduan penanda kohesi pada cerita anak.

Penelitian ini menggunakan ideologi, teknik, dan metode penerjemahan tertentu. Idelogi yang digunakan adalah domestikasi pada TL. Penanda kohesi gramatikal pada sub kategori referensi pronominal, referensi demonstratif, substitusi dan elipsis menggunakan teknik penerjemahan padanan lazim, eksplisitasi dan implisitasi. Metode penerjemahannya menggunakan kata demi kata, setia, dan adaptasi. Penanda kohesi leksikal pada sub kategori repetisi, sinonimi, antonimi, meronimi dan hiponimi menggunakan teknik penerjemahan padanan lazim, implisitasi, generalisasi dan partikularisasi. Metode penerjemahannya menggunakan kata demi kata, harfiah, semantik, bebas, idiomatik, dan komunikatif. Pergeseran terjadi pada penerjemahan penanda kohesi leksikal dan penanda kohesi gramatikal. Pergeseran tersebut memiliki nilai rendah apabila tidak mendapatkan padanan pada TL. Pergeseran penanda kohesi yang mempunyai padanan pada TL memiliki nilai tinggi pada kualitas hasil terjemahan pada keakuratan (accuracy), keberterimaan (acceptability) dan keterbacaan (readability). Hasil penelitian ini menghasilkan model atau pola yang dijadikan panduan penerjemahan penanda kohesi leksikal dan penanda gramatikal pada buku cerita anak. Model teknik penerjemahan penanda kohesi leksikal adalah repetisi, sinonimi dan antonimi menggunakan empat teknik penerjemahan yaitu implisitasi, padanan lazim, generalisasi dan partikularisasi. Hiponimi dan meronimi menggunakan teknik padanan lazim. Model teknik penerjemahan penanda kohesi gramatikal adalah referensi personal, referensi demonstratif, substitusi, dan elipsis menggunakan teknik padanan lazim dan eksplisitasi. Konjungsi menggunakan teknik padanan lazim dan implisitasi. Referensi pada definite article menggunakan teknik penerjemahan padanan lazim.