Abstrak


Pembebasan Perempuan dari Konstruksi Sosial dalam Novel Nayla (2005) Karya Djenar Maesa Ayu: Kajian Sosiologi Sastra Ian Watt


Oleh :
Ika Naviri Anitasari - B0218026 - Fak. Ilmu Budaya

Penelitian ini mengkaji mengenai upaya pembebasan perempuan dari konstruksi sosial di Indonesia dalam novel Nayla (2005) karya Djenar Maesa Ayu menggunakan teori Sosiologi Sastra Ian Watt terfokus pada cermin masyarakat. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini meliputi (1) bagaimana latar belakang sosiologis Djenar Maesa Ayu (2) bagaimana situasi sosial saat karya tersebut terbit (3) bagaimana bentuk tata naratif pada novel Nayla (2005) karya Djenar Maesa Ayu dan (4) cermin sosial apakah yang ditunjukan pada novel Nayla (2005) karya Djenar Maesa Ayu.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Objek material penelitian ini adalah novel Nayla (2005) karya Djenar Maesa Ayu dan objek formalnya berupa cermin sosial dalam novel Nayla (2005). Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pustaka, yaitu membaca dan mencatat. Data-data dengan topik yang sama lalu dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan kajian Sosiologi sastra Ian Watt.

Hasil penelitian meliputi pola pikir Djenar Maesa Ayu sebagai pengarang yang tumbuh di lingkungan menengah atas, seorang perempuan metropolitan yang memiliki idologi feminis radikal yang mengedepankan kebebasan para korban pelecehan dan perempuan dari konstruksi sosial. Djenar melalui karyanya menunjukkan banyak perempuan yang menjadi korban konstruksi sosial di berbagai lingkungan terutama lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Keselarasan antara sosiologis pengarang, tata naratif teks novel dan situasi sosial pada saat karya tersebut terbit menunjukkan bahwa novel Nayla (2005) merupakan cermin masayarakat pada tahun 2000-an yang memanfaatkan momentum kebebasan berekspresi untuk menyuarakan hal-hal yang dahulu dianggap tabu bahkan dilarang untuk dibahas. Novel Nayla (2005) karya Djenar Maesa Ayu menghadirkan cermin masyarakat mengenai pembebasan perempuan dari konstruksi sosial dengan menunjukkan bentuk kekerasan seksual yang dikemas sebagai bentuk pola asuh. Kemunculan penyimpangan sosial seperti, LGBTQ dan prostitusi dipengaruhi oleh bentuk pola asuh dan untuk menunjukkan penguasaan perempuan terhadap tubuhnya untuk mendobrak konstruksi sosial.