Saat ini telah banyak diminati alternatif polimer berbasis alam sebagai agen pembentuk gel yang bersifat biodegradable dan biocompatible. Salah satu polimer yang berhasil disintesis bersumber bahan alam yaitu CMC dari P.tectorius yang mudah terurai secara hayati, mudah didapat, serta memiliki daya serap yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis hidrogel berbasis CMC dari bahan awal P.tectorius dengan asam sitrat, fumarat, dan malat sebagai pengikat silang yang nantinya dapat diaplikasikan sebagai media tanam dengan pemaksimalan penggunaan air. Metode yang digunakan untuk isolasi selulosa dan sintesis CMC adalah alkalisasi, bleaching, dan eterifikasi. Hidrogel disintesis melalui metode ikat silang secara kimiawi dengan variasi konsentrasi ikat silang konsentrasi 10%, 15%, dan 20%. CMC dapat disintesis dari selulosa P.tectorius dan diperoleh rendemen massa 96,41?ri berat awal selulosa serta dibuktikan dengan adanya analisis FTIR, SEM, dan TGA. Hidrogel CMC-CA, CMC-FA, dan CMC-MA (10%, 15%, dan 20%) dapat dibuat dari CMC P.tectorius. Keberhasilan ikat silang antara CMC dan agen ikat silang dibuktikan melalui analisis gugus fungsi dengan menggunakan FTIR dan didukung dengan analisis SEM yang menunjukkan morfologi permukaan hidrogel yang terdapat pori. Penelitian ini menunjukkan bahwa CMC dari P.tectorius dapat dikembangkan menjadi sediaan hidrogel melalui metode ikat silang dengan karakterisasi fisikokimia seperti pH, ketebalan, fraksi gel, swelling ratio, dan uji termal dengan nilai tertinggi dihasilkan oleh Hidrogel CMC-MA15%. Penyelidikan lebih lanjut dari topik, terutama dalam kaitannya dengan aplikasi sebagai media tanam dengan pemaksimalan penggunaan air membantu mengkonfirmasi bahwa hidrogel berbasis CMC ini sesuai diaplikasikan di bidang pertanian untuk berkontribusi pada kemajuan pertanian yang subur dan berkelanjutan.
