Abstrak


Keanekaragaman dan Kelimpahan Mamalia Pada Kawasan Taman Hutan Raya Mangkunagoro I Karanganyar


Oleh :
Azka Pramudya Rifki Suwardi - M0418008 - Fak. MIPA

Taman Hutan Raya (Tahura) K.G.P.A.A Mangkunagoro I merupakan area konservasi yang terletak di lereng Gunung Lawu, tepatnya di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Kawasan ini memiliki potensi keanekaragaman hayati, salah satunya adalah mamalia. Mamalia adalah kelompok satwa yang memiliki ciri utama menyusui dan melahirkan keturunannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman, kelimpahan dan kemerataan jenis mamalia pada kawasan Tahura K.G.P.A.A Mangkunagoro I Karanganyar. Metode yang digunakan yaitu pertemuan langsung dengan metode Line transect dengan mendata jenis mamalia dan jumlah mamalia yang ada pada suatu jalur pada pukul 06.30-15.00 WIB. Untuk pertemuan tidak langsung digunakan alat bantu berupa perangkap, mist net dan camera trap. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan menggunakan indeks keanekaragaman, indeks kemerataan, dan indeks kelimpahan. Dilakukan juga analisis korelasi pearson antara faktor ketinggian dan jumlah jenis mamalia yang ada pada kawasan Tahura K.G.P.A.A Mangkunagoro . Hasil yang diperoleh yaitu terdapat 13 jenis satwa mamalia pada semua lokasi penelitian di kawasan Tahura K.G.P.A.A Mangkunagoro I yang dikelompokkan ke dalam 8 famili, dimana 1 jenis mamalia merupakan spesies endemik Pulau Jawa dan 1 jenis mamalia merupakan endemik Jawa dan Bali. Nilai kelimpahan jenis mamalia tertinggi secara berurutan yaitu monyet ekor panjang (Macaca fasciularis), bajing kelapa (Callosciurus notatus), babi hutan (Sus scrofa) dan lutung budeng (Trachypithecus auratus). Diketahui indeks keanekargaman pada Bumi Perkemahan sebesar 0,663. Sendang Raja sebesar 1,735. Cemoro Bulus, sebesar 1,712. Centong sebesar 0,304 dan Parang Ijo sebesar 0,673. Nilai kemerataan pada masing-masing lokasi termasuk tinggi, kecuali pada lokasi Centong. Hal ini disebabkan oleh dominasi jenis monyet ekor panjang. Hasil uji korelasi menunjukan bahwa antara faktor suhu dan jumlah jenis mamalia memiliki nilai korelasi yang kuat dengan nilai korelasi berbanding terbalik. Semakin tinggi suhu lokasi maka jenis mamalia akan semakin sedikit.