Amina biogenik ditemukan pada produk pangan fermentasi. Amina biogenik pada produk makanan dapat bersifat racun bagi manusia jika dikonsumsi pada jumlah tertentu. Kemampuan bakteri strain tertentu membentuk dan mendegradasi amina biogenik dipengaruhi oleh kondisi lingkungan pertumbuhannya. Terbentuknya amina biogenik akibat aktivitas enzim dekarboksilase, sedangkan degradasi amina biogenik akibat aktivitas amina biogenik oksidase. Beberapa penelitian menyatakan Bacillus subtilis mampu membentuk dan mendegradasi amina biogenik seperti histamin, tiramin, putresin, dan kadaverin. Beberapa faktor yang mempengaruhi aktivitas amina biogenik yaitu kondisi pH, konsentrasi garam, suhu, dan adanya ketersediaan asam amino sebagai substrat. Pada penelitian ini, dilakukan pengujian pertumbuhan Bacillus subtilis T9-05 yang diisolasi dari kecap ikan. Bacillus subtilis T9-05 ditumbuhkan pada tryptic soy broth dengan perlakuan pH (5, 6, 7, 8, dan 9) dan konsentrasi garam (0, 1, 3, 6, 9, dan 12% (w/v)) dan koloni yang tumbuh dihitung dengan metode total plate count (TPC). Perbedaan kondisi pH dan konsentrasi garam berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan Bacillus subtilis T9-05. Pertumbuhan Bacillus subtilis T9-05 tertinggi pada perlakuan pH 7-8 dan konsentrasi garam 0-1%. Bacillus subtilis T9-05 digolongkan sebagai bakteri halotoleran.