Xenoglosofilia adalah suatu praktik penggunaaan bahasa asing dengan latar keinginan untuk menggantikan suatu kata dalam bahasa Indonesia dengan bahasa asing karena dianggap lebih keren. Penggunaan istilah-istilah asing tidak perlu digunakan jika padanan bahasa Indonesia sudah ada, hal ini termasuk praktik xenoglosofilia apabila konteks berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan: (1) bentuk praktik xenoglosofilia bahasa dalam poster Covid-19 siswa SMP Muhammadiyah 1 Gatak; (2) faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya praktik xenoglosofilia pada penulisan poster Covid-19 siswa SMP Muhammadiyah 1 Gatak; dan (3) solusi untuk menangani praktik xenoglosofilia bahasa pada penulisan poster Covid-19 siswa SMP Muhammadiyah 1 Gatak. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis isi. Data dalam penelitian ini berupa dokumen poster Covid-19 karangan siswa SMP Muhammadiyah 1 Gatak serta hasil wawancara yang diperoleh dari dua guru bidang studi Bahasa Indonesia dan enam siswa kelas VIII. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan analisis dokumen dan wawancara. Teknik validitas yang digunakan adalah triangulasi data. Analisis data menggunakan teknik analisis mengalir. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) bentuk xenoglosofilia bahasa pada poster Covid-19 meliputi 10 penggunaan bahasa Inggris secara utuh kesuluruhan pesan dalam teks poster dan 6 penggunaan bahasa Inggris secara campur kode ke luar; (2) praktik xenoglosofilia bahasa pada penulisan poster Covid-19 siswa dipengaruhi oleh penerimaan informasi mengenai istilah-istilah dalam Covid-19, popularitas istilah umum Covid-19 di kalangan siswa, dan sikap bangga terhadap bahasa asing; (3) solusi untuk menangani praktik xenoglosofilia pada keterampilan menulis poster Covid-19 dengan cara membiasakan pengutamaan bahasa Indonesia pada diri siswa dan membangun minat siswa terhadap bahasa Indonesia.
