Hubungan bilateral antara Turki–Israel yang cukup dekat dari sisi historikal namun menyimpan cukup banyak permasalahan di dalamnya baik dari segi politis maupun historis yang kerap menimbulkan hubungan yang cukup rumit. Hal ini juga dikarenakan kedua negara ini memiliki ideologi, agama, maupun pandangan politik yang berbeda, namun dapat menjalin hubungan bilateral bahkan sejak setelah Perang Dunia II berakhir. Namun hubungan kedua negara ini sering mengalami pasang surut, seperti halnya pada saat konflik Israel-Palestine meningkat yang mempengaruhi sikap Turki pada Israel. Puncak ketegangan hubungan kedua negara adalah pada saat penyerangan kapal Mavi Marmara oleh militer Israel. Peristiwa ini yang kemudian menghancurkan hubungan diplomasi kedua negara hingga pada level terendah sejak pertama kali di bangun. Konflik ini berdampak pada hubungan kedua masyarakat yang saling membenci dan memicu pandangan buruk satu sama lain. Para musisi dari kedua negara yang ikut merasakan konflik yang saling merugikan berusaha membangun kembali persepsi kedua warga Turki dan Israel untuk tidak larut dalam konflik tingkat tinggi negara. Para musisi menggunakan festival, konser musik, dan proses penciptaan lagu untuk membantu tugas mereka membawa perdamaian bagi Turki dan Israel.
Kata Kunci: Diplomasi, Budaya, Musik, Konflik
