;

Abstrak


SUMBERDAYA KOALISI ADVOKASI DALAM PENOLAKAN KEBIJAKAN IZIN LINGKUNGAN PEMBANGUNAN PABRIK SEMEN DI KABUPATEN PATI


Oleh :
Ibnu Fath Zarkasi - S241908010 - Fak. ISIP

 

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis sumberdaya koalisi advokasi kebijakan izin lingkungan pembangunan pabrik semen di Kabupaten Pati dengan pendekatan Advocation Coalition Framework dari teori Weible dan Sabatier.

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kayen Kabupaten Pati dengan metode penelitian deskriptif kualitatif. Fokus penelitian ini adalah mengenai sumberdaya koalisi advokasi kebijakan izin lingkungan pembangunan pabrik semen. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi, wawancara dengan informan yang dipilih secara purposive. Validitas data menggunakan triangulasi metode dengan menggunakan model analisis interaktif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa sumberdaya dalam koalisi advokasi mampu menggerakan masyarakat Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) untuk menolak kebijakan izin lingkungan pembangunan pabrik semen PT Sahabat Mulia Sakti di Kecamatan Kayen Kabupaten Pati. Pada sumberdaya legal formal menggunakan berbagai akses sumberdaya termasuk kuasa hukum formal dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang, kemudian sumberdaya data dan informasi mengumpulkan dari data kajian ekologi kars, mata air dan satwa oleh Acintyacunyata Speleological Club (ASC). Selain itu, Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) melakukan sumberdaya opini publik untuk mempengaruhi kesadaran masyarakat tentang isu lingkungan dan juga melakuka sumberdaya mobilisasi masyarakat dalam membantu koalisi untuk mencapai target keberhasilan. Pada sumberdaya keuangan, penggalangan dana dilakukan secara sukarela atau secara gotong royong. Terkahir, Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK) mampu mengakomodir dan mengawasi sumberdaya koalisi advokasi serta terus menjaga sikap konsisten dengan tujuan yang telah disepakati. Hasil dari perjuangan masyarakat membuahkan hasil positif bagi masyarakat yang mendesakannya.