Abstrak


Pengaruh Variasi Konsentrasi Ekstrak Etanol Kunyit Terhadap Sifat Fisika Kimia Sediaan Lulur Dan Aktivitas Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus


Oleh :
Riza Aulia Ratna Dela - M3519054 - Sekolah Vokasi

Staphylococcus aureus adalah bakteri Gram positif dan merupakan flora normal kulit yang dapat menyebabkan beberapa penyakit kulit. Salah satu tanaman yang memiliki kemampuan sebagai antibakteri adalah kunyit (Curcuma domestica Val). Kunyit mengandung senyawa flavonoid, tanin dan alkaloid yang bersifat antibakteri. Disamping itu sel-sel kulit bagian luar mengalami pembaharuan kulit yaitu pergantian sel kulit mati dengan kulit muda. Proses pelepasan sel kulit mati dapat dipercepat dengan bantuan lulur. Penambahan ekstrak kunyit kedalam formula lulur dimaksudkan agar sediaan tidak hanya berfungsi untuk mengangkat sel kulit mati namun juga dapat menghambat aktivitas bakteri Staphylococcus aureus.

Metode penelitian eksperimental di laboratorium. Sokletasi rimpang kunyit menggunakan pelarut etanol 96%. Uji aktivitas antibakteri dilakukan menggunakan metode sumuran dengan Vankomisin® sebagai kontrol positif dan akuades sebagai kontrol negatif. Lulur dengan variasi ekstrak etanol kunyit 1%, 3?n 5% b/b. Data diolah menggunakan SPSS 25 for windows.

Penambahan konsentrasi ekstrak etanol kunyit pada lulur menghasilkan warna yang lebih pekat dan konsistensi yang lebih padat, viskositas sediaan dan daya lekat meningkat, daya sebar menurun dan meningkatnya pH sediaan. Penambahan konsentrasi ekstrak etanol kunyit pada lulur meningkatkan aktivitas antibakteri terhadap bakteri S.aureus. Formula 3 dengan konsentrasi ekstrak etanol kunyit sebanyak 5 % menunjukkan aktivitas antibakteri tertinggi terhadap bakteri S.aureus dengan zona hambat sebesar 10,9 mm.