Abstrak


Toksisitas ekstrak buah mahkota dewa (Phaleria papuana Warb.) terhadap ulat krop kubis Croccidolomia binotalis Zell. pada tanaman caisin


Oleh :
Nur Rifki Fahriyati - H0105020 - Fak. Pertanian

ABSTRAK Ulat krop kubis (Croccidolomia binotalis Zell.) merupakan hama utama tanaman kubis-kubisan. Kerusakan yang ditimbulkan dapat menurunkan hasil sampai 100 %. Penggunaan pestisida sintetik yang dinilai praktis oleh para petani ternyata membawa dampak negatif, dengan demikian perlu adanya suatu teknik pengendalian C. binotalis yang efektif, murah, mudah, dan ramah lingkungan. Salah satunya adalah aplikasi insektisida nabati. Buah mahkota dewa merupakan tumbuhan yang berfungsi sebagai insektisida nabati, karena mengandung alkaloid, saponin, dan flavonoid yang merupakan racun (toksin) bagi hewan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas ekstrak buah mahkota dewa terhadap C. binotalis serta mengetahui konsentrasi yang paling efektif dalam mengendalikan C. binotalis. Penelitian disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), baik pada pegujian toksisitas maupun pengujian pada tanaman. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2008 hingga Maret 2009 di Laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan dan Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pengujian menggunakan satu perlakuan yakni ekstrak biji dan ekstrak daging buah mahkota dewa dengan taraf konsentrasi yang berbeda - beda. Pengujian meliputi pengujian pendahuluan, pengujian utama, dan pengujian pada tanaman. Pengujian tersebut dilakukan dengan menggunakan metode celup daun. Daun yang digunakan adalah daun sawi. Potongan daun sawi ukuran 6 cm x 6 cm dicelupkan dalam larutan ekstrak biji dan daging buah mahkota dewa selama 10 detik dan dikeringanginkan selama 60 menit. Variabel yang diamati adalah mortalitas larva, intensitas kerusakan tanaman akibat aktifitas makan larva, dan intensitas kerusakan tanaman akibat perlakuan aplikasi ekstrak buah mahkota dewa (fitotoksisitas). Berdasarkan hasil uji pendahuluan ekstrak biji mahkota dewa kisaran konsentrasi yang dapat menyebabkan mortalitas serangga uji sebesar 5 - 95 % digunakan pada pengujian utama. Konsentrasi tersebut adalah 60 % ; 20 % ; 6,7 % ; 2,2 % ; 0,7 % ; 0,23 % ; 0,07 % ; ditambah kontrol 0 % serta pestisida profenofos sebagai pembanding. Hasil dari uji utama dianalisis probit untuk mendapatkan LC50 dan LC90 yang digunakan untuk pengujian pada tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daging buah mahkota dewa bersifat toksik terhadap mortalitas C. binotalis, tetapi nilai toksisitasnya rendah. Ekstrak biji mahkota dewa bersifat toksik terhadap C. binotalis dengan nilai LC50 sebesar 1,8 %. Aplikasi ekstrak biji mahkota dewa terhadap mortalitas C. binotalis pada konsentrasi 7 % menyebabkan gejala fitotoksik pada tanaman caisin.