Semakin diminatinya wisata berkonsep alami, berbanding lurus dengan sadarnya desa di Indonesia untuk mengembangkan potensi dari masing-masing wilayah agar dapat memberi manfaat bagi masyarakat. Didasari oleh keadaan desa dengan masalah yang dihadapi, Desa Ponggok terdorong untuk maju dengan melakukan pengembangan berbasis pariwisata dalam prosesnya membutuhkan peran dari unsur masyarakat yang memiliki fungsi dan saling berkaitan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran masyarakat desa dalam pengembangan desa berbasis pariwisata.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengambilan informan dilakukan dengan menggunakan teknik purposing sampling dengan lima belas orang informan yang berkaitan dengan wisata Desa Ponggok. Data dari informan diperoleh dengan menggunakan teknik wawancara mendalam (indeph interview) yang kemudian diuji validitasnya dengan menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil penelitian kemudian dianalisis dengan menggunakan teori Sturktural Fungsional menurut Talcott Parsons yang menyatakan sistem sosial bisa bertahan dengan diuji oleh 4 syarat fungsional: 1)Adaptation, 2)Goal Attainment, 3)Integration, 4)Latent Pattern Maintenance
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat yang berperan dalam pengembangan desa berbasis pariwisata meliputi beberapa unsur yaitu kepala serta perangkat desa, BUMDes, PKK, Pokdarwis, masyarakat secara umum yang masing-masing unsur sebagai kesatuan sistem telah menghadapi 4 syarat fungsional. Adaptasi: yang dilakukan didorong oleh keadaan desa yang dihadapkan oleh masalah. Pencapaian tujuan: Kemudian direncanakan sebuah tujuan untuk dicapai sebagai bentuk solusi dari permasalahan masyarakat. Integrasi: Pencapaian tujuan hanya bisa dilakukan apabila unsur masyarakat yang terkait sudah bersingergi. Pemeliharaan pola: agar sistem yang sudah terbentuk terus bertahan, setiap unsur perlu saling kontrol.
