Abstrak


Pengaruh Model Reading Questioning Answering Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis dan Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran Daring


Oleh :
Farah Halimah - K4317028 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model RQA terhadap (1) keterampilan berpikir kritis, (2) motivasi belajar, (3) keterampilan berpikir kritis dan motivasi belajar, (4) mengetahui sejauh mana pengaruh model RQA terhadap aspek keterampilan berpikir kritis, (5) mengetahui sejauh mana pengaruh model RQA terhadap aspek motivasi belajar, (6) mengetahui efektivitas model RQA terhadap keterampilan berpikir kritis pada pembelajaran daring.
Penelitian termasuk penelitian kuantitatif jenis kuasi eksperimen non equivalent pretest-posttest control group design. Populasi yang digunakan ialah kelas XI MIPA sejumlah 180 siswa, sampel yang digunakan XI MIPA 4 sejumlah 36 siswa (kelas eksperimen) dan XI MIPA 5 sebanyak 36 siswa (kelas kontrol). Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan soal tes berpikir kritis, angket motivasi belajar, dan observasi keterlaksanaan sintaks. Teknik analisis data menggunakan uji Manova untuk mengetahui pengaruh, uji Regresi untuk mengetahui sejauh mana pengaruh, dan uji N-Gain untuk mengetahui efektivitas model RQA terhadap keterampilan berpikir kritis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji Manova H1 memiliki nilai sig.  0,014, uji Manova H2 memiliki nilai sig. 0,027, uji Manova H3 memiliki nilai sig. 0,047. Hasil uji Regresi menunjukkan tingkat pengaruh pada aspek keterampilan berpikir kritis yaitu interpretasi (17,32%), analisis (16,55%), evaluasi (37,10%), kesimpulan (6,92%), penjelasan (5,38%), dan pengaturan diri (16,61%). Hasil uji Regresi pada aspek motivasi yaitu hasrat dan keinginan berhasil (0,59%), dorongan dan kebutuhan dalam belajar (13,50%), harapan dan cita-cita masa depan (9,87%), tekun menghadapi tugas (11,71%), ulet menghadapi kesulitan (7,48%), minat terhadap macam-macam masalah (11,89%), senang mencari dan memecahkan masalah (14,77%), penghargaan dalam belajar (13,09%), kegiatan yang menarik dalam belajar (1,22%), dan harapan keluarga dan guru (15,43%). Hasil uji N-Gain menunjukkan nilai 0,43 termasuk kategori sedang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model RQA terhadap (1) keterampilan berpikir kritis, (2) motivasi belajar, (3) keterampilan berpikir kritis dan motivasi belajar (4) model RQA memberikan pengaruh yang tidak sama terhadap aspek keterampilan berpikir kritis, (5) model RQA memberikan pengaruh yang tidak sama terhadap aspek motivasi belajar, (6) pembelajaran dengan model RQA cukup efektif (kategori sedang) terhadap keterampilan berpikir kritis pada pembelajaran daring.

Kata kunci : keterampilan berpikir kritis, motivasi belajar, model RQA, pembelajaran daring