Abstrak


Systematic Literature Review: Identifikasi Komponen Aktif dan Aktivitas Antimikroba Minyak Atsiri dari Kulit Jeruk (Citrus sp.) dengan Berbagai Metode Ekstraksi


Oleh :
Nadela Triyana Fatwa Chasanah - H0918063 - Fak. Pertanian

Kulit jeruk sebagai limbah merupakan permasalahan yang cukup menarik, potensi kulit jeruk yang dapat dijadikan minyak atsiri. Minyak atsiri kulit jeruk memiliki manfaat dalam berbagai bidang, seperti bidang kesehatan, pangan, kecantikan dan lainnya. Tujuan dari kajian ini adalah mengetahui komponen aktif penyusun serta aktivitas antimikroba minyak atsiri kulit jeruk, dengan membandingkan jenis jeruk serta metode ekstraksi yang digunakan. Proses penentuan sumber artikel menggunakan ketentuan PRISMA 2020, dan didapatkan hasil akhir 25 sumber artikel. Hasil penelitian menjelaskan jenis jeruk yang digunakan ada 16 macam. Limonene merupakan komponen utama yang banyak ditemukan pada setiap jenis minyak atsiri kulit jeruk, komposisinya mencapai 20,00-97,12% tergantung jenis jeruk yang digunakan, selain limonene komponen lain minyak atsiri kulit jeruk berasal dari kelompok senyawa monoterpen komponen minor dengan komposisi kurang dari 2%, yaitu juga dari kelompok seskuiterpen, dan golongan senyawa alifatik dan turunannya yang komposisinya sangat rendah. Metode ekstraksi yang digunakan berpengaruh dalam identifikasi komponen aktif, selain itu faktor internal dan eksternal juga mempengaruhi komponen aktif. Hidrodistilasi merupakan metode ekstraksi yang paling efektif untuk menghasilkan komponen aktif minyak atsiri yang lebih beragam. Aktivitas antimikroba minyak atsiri juga beragam, baik terhadap bakteri (gram positif dan gram negatif), jamur/kapang dan khamir. Identifikasi aktivitas antimikroba menggunakan metode kirby baurer, well diffusion, dan microdillution dengan aktivitas antimikroba ditunjukkan dengan zona hambat, konsentrasi penghambatan dan nilai MIC, masing-masing memiliki nilai yang berbeda tergantung jenis jeruk serta jenis mikroba yang digunakan.