Abstrak


PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN MOTION GRAPHIC DUA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN AKSARA SUNDA PADA SISWA KELAS V DI SD NEGERI 2 KARANGSAMBUNG KOTA TASIKMALAYA TAHUN AJARAN 2022/2023


Oleh :
Yogi Kuswara - K3218079 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) untuk mendeskripsikan bentuk media pembelajaran motion graphic yang diterapkan untuk meningkatkan pemahaman aksara Sunda pada siswa kelas V di SD Negeri 2 Karangsambung Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2022/2023, (2) untuk meningkatkan pemahaman aksara Sunda siswa kelas V di SD Negeri 2 Karangsambung tahun ajaran 2022/2023 meliputi aspek translasi, interpretasi, dan ekstrapolasi dengan menerapkan media pembelajaran motion graphic dua dimensi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus dengan setiap siklusnya terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Karangsambung Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2022/2023 yang berjumlah 33 siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk media pembelajaran yang diterapkan berupa media pembelajaran audiovisual yaitu video animasi motion graphic dua dimensi, dengan format mp4 berdurasi 12 menit 59 detik. Visualisasi motion graphic ini menggunakan flat desain yang menggunakan konsep Sunda. Hasil penelitian juga menunjukan media pembelajaran motion graphic dua dimensi diterapkan dengan menayangkan di depan kelas dan menayangkan menggunakan laptop dengan siswa dibuat berkelompok. Penerapan media pembelajaran motion graphic tersebut dapat meningkatkan pemahaman aksara Sunda pada siswa kelas V di SD Negeri 2 Karangsambung Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2022/2023. Pada tahap pra siklus siswa yang tuntas yaitu 12 siswa (36,36%), pada siklus I meningkat menjadi 23 siswa (69,7%), dan pada siklus II meningkat menjadi 27 siswa (81,81%). Selain itu, nilai rata-rata hasil tes siswa mengalami peningkatan. Pada pra siklus nilai rata-rata hasil tes siswa yaitu 56,36 (Kurang), pada siklus I meningkat menjadi 73,79 (cukup baik), dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 83,03 (baik). Sedangkan jika dilihat dari aspek pemahaman translasi, interpretasi, dan ekstrapolasi, ketiga aspek tersebut mengalami peningkatan. Pada aspek pemahaman translasi, terdapat 6 siswa tuntas (18,18%) pada pra siklus, siklus I meningkat menjadi 23 siswa (69,69%), siklus II meningkat lagi menjadi 28 siswa (84,84%). Pada aspek pemahaman interpretasi, terdapat 11 siswa tuntas (33,33%) pada pra siklus, siklus I meningkat menjadi 18 siswa (54,54%), siklus II meningkat lagi menjadi 25 siswa (75,75%). Pada aspek pemahaman ekstrapolasi, terdapat 13 siswa tuntas (39,39%) pada pra siklus, siklus I meningkat menjadi 22 siswa (66,66%), siklus II meningkat lagi menjadi 27 siswa (81,81%).