Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan sikap proaktif ketika layanan bimbingan dan konseling pada siswa kelas X di SMA N 1 Banyudono baik siswa jurusan MIPA maupun IPS selama pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif komparatif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 167 siswa kelas X SMA N 1 Banyudono. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan skala sikap proaktif siswa selama pembelajaran tatap muka terbatas yang dikembangkan peneliti. Teknik analisis data penelitan ini menggunakan dua teknik yaitu, analisis deskriptif untuk mendeskripsikan populasi penelitian berdasarkan data populasi, dan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis uji beda independent sample t-test dengan bantuan SPSS 17. Berdasarkan hasil analisis deskriptif diketahui bahwa sikap proaktif siswa kelas X SMA N 1 Banyudono selama PTMT menunjukkan hasil yang beragam, kategori rendah sebesar 6,6 % atau berjumlah 11 siswa, kategori sedang sebesar 56,3 % atau berjumlah 94 siswa, dan kategori tinggi sebesar 37,1 % atau berjumlah 62 siswa. Berdasarkan hasil tersebut mayoritas siswa baik jurusan MIPA dan IPS memiliki sikap proaktif selama PTMT dengan kategori sedang, adapun hasil dari tiga aspek sikap proaktif selama PTMT yaitu aspek kemampuan mempertimbangkan pemilihan respon, berinisiatif, dan bertanggung jawab terhadap keputusan yang telah diambil berada pada kategori sedang. Adapun hasil rata-rata siswa jurusan MIPA yang memiliki sikap proaktif selama PTMT sebesar 61,86, sedangkan siswa jurusan IPS sebesar 57,72. Hasil pengujian hipotesis melalui uji beda independent sample t-test menunjukkan bahwa Sig. (2- tailed) 0,85 > 0,05 artinya hipotesis penelitian ini tidak diterima yaitu tidak memiliki perbedaan signifikan antara siswa laki-laki maupun perempuan terhadap sikap proaktif selama PTMT. Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan sebagai sarana evaluasi bagi guru BK dan guru mata pelajaran untuk membantu siswa dalam meningkatkan sikap proaktif selama PTMT, serta menjadi rujukan bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian.