Abstrak


TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU DAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SERTA RELEVANSINYA DENGAN MATERI AJAR TEKS PERSUASI DI SMP


Oleh :
Nurhayati Intan Rahmania - K1218053 - Fak. KIP

Nurhayati Intan Rahmania. TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU DAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SERTA RELEVANSINYA DENGAN MATERI AJAR TEKS PERSUASI DI SMP. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Agustus 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan: (1) bentuk tindak tutur direktif guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia, (2) fungsi tindak tutur direktif guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia, serta (3) relevansi tindak tutur direktif guru dan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan materi ajar teks persuasi di SMP. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini berupa peristiwa (kegiatan pembelajaran) dan informan (guru dan siswa). Peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah observasi, teknik rekam dan simak catat, serta wawancara. Penelitian ini menggunakan uji validitas triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Analisis data dalam penelitian ini adalah analisis interaktif. Hasil penelitian sebagai berikut. (1) Peneliti menemukan sebanyak 156 data tindak tutur direktif guru dan 42 data tindak tutur direktif siswa. Bentuk tindak tutur direktif yang paling banyak digunakan oleh guru dan siswa, yaitu tindak tutur direktif menyuruh. (2) Fungsi tindak tutur direktif yang ditemukan pada tuturan guru, yakni fungsi kompetitif dan fungsi menyenangkan. Fungsi tindak tutur direktif yang ditemukan pada tuturan siswa, yaitu fungsi kompetitif. Guru paling banyak menggunakan tuturan yang berfungsi sebagai perintah yang terjadi pada interaksi antara guru dengan siswa, sedangkan siswa paling banyak menggunakan tuturan yang berfungsi untuk meminta yang terjadi pada interaksi antara siswa dengan siswa. (3) Bentuk-bentuk tindak tutur direktif klasifikasi Searle yang ditemukan pada tuturan guru dan siswa memiliki relevansi dengan materi ajar teks persuasi, khususnya pada bentuk tindak tutur direktif menuntut (submengingatkan), memohon, dan menyarankan (submengarahkan). Bentuk-bentuk tindak tutur direktif tersebut memiliki fungsi yang sesuai dengan teks persuasi, yakni sebagai ajakan, imbauan, bujukan, saran, dan pertimbangan. Secara tidak langsung penggunaan tindak tutur direktif dalam pembelajaran dapat membantu siswa untuk lebih memahami tuturan-tuturan direktif, sehingga dapat mempermudah siswa untuk mengungkapkan ide dan gagasannya dalam proses menyusun teks persuasi.