Abstrak


ANALISIS SEMIOTIKA REPRESENTASI KEMISKINAN DALAM FILM PENDEK “LAMUN SUMELANG” DI CHANNEL RAVACANA FILMS


Oleh :
Fransisca Septiani - D0218031 - Fak. ISIP

Fenomena film pendek kembali menjadi viral pada tahun 2020 sejak hadirnya film berjudul “Tilik” yang diproduksi oleh Ravacana Films. Antusias masyarakat terhadap film pendek, membuat Ravacana Films kembali memproduksi film pendek yang berjudul “Lamun Sumelang.” Film pendek “Lamun Sumelang” ini mencoba mengangkat mengenai fenomena “Pulung Gantung” yang terkenal di Gunung Kidul. Dalam film ini mengangkat masalah-masalah sosial serta mitos yang selama ini ada di Gunung Kidul yang belum banyak diketahui orang. Film ini mencoba mengemas sebuah masalah kemiskinan yang berdampak pada kesehatan jiwa dan raga yang dipadukan dengan unsur budaya dan mitos yang ada di daerah Gunung Kidul.

Penelitian ini dilakukan secara intrepretatif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis semiotika menurut Roland Barthes. Peneliti melakukan analisis terhadap simbol dan tanda yang merepresentasikan kemiskinan sesuai dengan tingkatan analisis semiotika menurut Roland Barthes yaitu denotasi, konotasi, dan mitos.

Dalam penelitian ini terdapat hasil penelitian dimana ditemukan tanda dan simbol yang merepresentasikan kemiskinan yang dilihat dari secara visual dan lisan melalui dialog antar pemain. Total korpus penelitian yang didapatkan sebanyak 25 korpus. Berdasarkan denotasi, kemiskinan direpresentasikan secara visual melalui rumah, lingkungan tempat tinggal, mata pencaharian, pakaian dan penampilan, makanan, kesehatan, dan sosial budaya. Berdasarkan konotasi, kemiskinan direpresentasikan melalui pemikiran dan dialog percakapan antar tokoh yang membahas mengenai tumbal dan dukun, mata pencaharian, dan keterbatasan ekonomi yang dialami oleh keluarga Agus. Berdasarkan mitos, kemiskinan dilihat melalui kepercayaan masyarakat terhadap mitos “Pulung Gantung” yang berupa bola api raksasa yang menjadi penyebab orang meninggal karena gantung diri dan tradisi pengobatan alternatif dukun beserta ritualnya yang dipercaya oleh masyarakat dengan pendidikan yang rendah dan kondisi keterbatasan ekonomi.