Tujuan penelitian ini untuk merumuskan teori praktik secara mendalam dan holistik akuntabilitas Dalang pergelaran wayang kulit. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan etnometodologi. Filosofi penelitian yang digunakan adalah paradigma intepretif untuk mengkaji prinsip akuntabilitas seperti yang terlihat pada pergelaran wayang kulit. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah studi observasi, wawancara mendalam, dan observasi berpartisipasi atau pengamatan berpartisipasi. Informan yang digunakan terdiri dari utama dan tambahan. Diskusi kelompok berfokus dilakukan untuk memvalidasi dan memperkuat kajian penelitian. Prinsip akuntabilitas dalang pada pergelaran wayang kulit dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai Catur Dharma. Adapun Catur Dharma ini terdiri dari spiritualitas (kegiatan yang dilakukan dalang sebelum melakukan pergelaran wayang kulit), manusia (kegiatan dalang menyampaikan falsafah/ filosofi tentang kehidupan manusia), alam (nilai yang terkandung dalam pergelaran wayang kulit menjadi pedoman serta panutan dalam menjaga kesimbangan dan kelestarian alam), dan kesejahteraan (pergelaran wayang kulit dapat memberikan kesejahteraan kepada stakeholder). Akuntabilitas dalang pergelaran wayang kulit diperuntukkan untuk pemenuhan ekspektasi harapan publik terhadap esensi pergelaran wayang kulit, kapabilitas dalang, aktualisasi budi pekerti, dan kandungan falsafah Memayu Hayunaning Bawana.
