;

Abstrak


Pengaruh Usia, Obesitas, Merokok, Durasi Tidur Dan Kualitas Tidur Terhadap Konsentrasi, Morfologi, Dan Motilitas Sperma


Oleh :
Latifa Oktadiani P - S581808005 - Fak. Kedokteran

Latar belakang: Usia, merokok, durasi tidur, kualitas tidur dan obesitas merupakan variabel bebas pada penelitian ini, sedangkan jumlah konsentrasi, morfologi dan motilitas pada sperma merupakan variabel terikat. Usia, merokok, durasi tidur, kualitas tidur dan obesitas merupakan faktor-faktor risiko yang dapat mempengaruhi jumlah konsentrasi, morfologi dan motilitas sperma. Melalui penelitian ini penulis mencoba menambahkan bukti-bukti penelitian mengenai pengaruh Life Style yaitu Usia, merokok, durasi tidur, kualitas tidur dan obesitas terhadap jumlah konsentrasi, morfologi dan motilitas pada sperma.

Metode: Penelitian ini melibatkan 157 pasien pria yang datang ke Klinik Fertilitas Sekar Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi dengan 70 pasien yang bersedia mengikuti penelitian ini. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2022 - Juni 2022. Tahap pengolahan, analisis, dan pelaporan data dilakukan pada bulan Juli – Agustus 2022. Penelitian yang digunakan adalah metode analitik menggunakan pendekatan cross sectional. Desain metodologi yang digunakan adalah korelasi yaitu mencari hubungan antara variabel pengaruh dengan variabel terpengaruh.

Hasil:

Ada pengaruh secara statistik usia dewasa pertengahan terhadap penurunan konsentrasi sperma abnormal (OR= 4.295; CI=1.345-13.715; p=0,015) dan motilitas sperma abnormal (OR= 3.462; CI=1.108-10.818; p=0,028). Tidak ada pengaruh secara statistik usia dewasa pertengahan terhadap morfologi sperma abnormal (OR= 1.107; CI=0.306-4.004; p=0,877). Usia bukan faktor dominan yang berpengaruh pada konsentrasi, morfologi dan motilitas  sperma abnormal (p=0,142; p=0,877; 0,277).

Ada pengaruh secara statistik obesitas yang signifikan terhadap konsentrasi sperma abnormal (OR=6.833; CI=2.165-21.565; p=0.001) dan motilitas sperma abnormal (OR=5.200; CI=1.716-15.761; p=0,002). Tidak ada pengaruh obesitas yang signifikan terhadap morfologi sperma (OR=1.179; CI=0.421-3.305; p=0,753). Obesitas merupakan faktor dominan yang berpengaruh terhadap konsentrasi dan motilitas sperma abnormal (p=0,002; 0,002). Obesitas bukan faktor dominan yang berpengaruh terhadap morfologi sperma abnormal (0,796).

Ada pengaruh secara statistik merokok sedang/berat terhadap konsentrasi sperma abnormal (OR=6.000; CI=1.935-18.603; p=0,001), morfologi sperma abnormal (OR=3.152; CI=1.053-9.436; p=0,036) dan motilitas sperma abnormal (OR=4.560; CI=1.532-13.571; p=0,005). Merokok merupakan faktor dominan yang berpengaruh signifikan terhadap konsetrasi dan motilitas sperma abnormal (p=0,013; p=0,026). Merokok bukan faktor dominan yang berpengaruh terhadap morfologi sperma abnormal (p=0,163)

Ada pengaruh secara statistik durasi tidur yang buruk terhadap konsentrasi sperma abnormal (OR=3.188; CI=1.089-9.330; p=0,031), morfologi sperma abnormal (OR=3.333; CI=1.199-9.268; p=0,019) dan motilitas sperma (OR=5.769; CI=1.920-17.333; p=0,001). Durasi tidur yang buruk (<6 p=0,015). p=0,486; p=0,160).>

Ada pengaruh secara statistil kualitas tidur gangguan berat dengan konsentrasi (nilai OR=7.875; CI=2.441-25.406; p=<0 OR=3.522; CI=1.110-11.176; p=0,028) OR=4.333; CI=1.433-13.100; p=0,007). p=0,036).  p=0,302; p=0,651).>

Kesimpulan: usia yang semakin tua (dewasa pertengahan 37-49 tahun, obesitas, merokok, durasi tidur dan kualitas tidur mempengaruhi konsentrasi, morfologi dan motilitas sperma.