Abstrak


Kelayakan Angkutan Penyeberangan Sungai Donan Di Kabupaten Cilacap (Studi Kasus Rute Kalipanas-Kutawaru)


Oleh :
Muhammad Duta Alamsyah - I0118094 - Fak. Teknik

Wilayah Kelurahan Kutawaru, Kecamatan Cilacap Tengah dengan wilayah ibukota kabupaten dipisahkan oleh Sungai Donan. Ditambah rute memutar dan waktu tempuh lebih lama bila menggunakan jalan darat dengan kondisi jalan yang rusak membuat masyarakat sekitar mengadakan angkutan penyeberangan. Kondisi tersebut melatarbelakangi penelitian dalam rangka mengetahui karakteristik dan kelayakan angkutan penyeberangan Sungai Donan di Cilacap pada rute Kalipanas-Kutawaru dilihat dari aspek finansial dan operasional.


Langkah pengambilan data dilakukan dengan observasi lapangan, wawancara, dan pengisian kuisioner kepada pengguna jasa dan operator kapal motor. Data tersebut dianalisis dengan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Perhitungan Benefit Cost Ratio (BCR) dilakukan untuk mengetahui kelayakan kapal motor secara finansial.


Karakteristik pengguna jasa didominasi pria sebesar 54,31%, usia mayoritas pada rentang 21-30 tahun sebesar 25,86%, tingkat pendidikan banyak berakhir pada SMA/SMK/MA sebesar 37,07%, pendapatan per bulan paling banyak pada rentang ? Rp2.000.000 sebesar 65,52%, kendaraan sepeda motor dimiliki sebagian besar pengguna sebesar 89,66%, sebagian besar pekerjaan ialah buruh sebesar 21,55%, mayoritas bermaksud melakukan perjalanan dalam rangka kegiatan sosial sebesar 37,07%, frekuensi penggunaan pengguna jasa mayoritas 2 kali dalam satu minggu sebesar 68,10%, dan alasan penggunaan paling banyak adalah cepat sebesar 54,31%. Karakteristik operator didominasi pria, batas bawah usia 30 tahun dan atasnya 64 tahun, tingkat pendidikan sebagian besar berakhir di SD/MI, seluruh operator bertempat tinggal di Kelurahan Kutawaru, dan beberapa sudah mencapai lebih dari 10 tahun menjadi nahkoda kapal. Persepsi pengguna jasa terhadap kondisi dan pelayanan adalah 3 dengan kategori baik, 3 dengan kategori cukup, dan 2 dengan kategori kurang. Analisa kelayakan finansial terdapat 10% kapal motor yang layak dan 90% yang tidak layak.