Abstrak


DAMPAK PANDEMI COVID 19 TERHADAP KINERJA UMKM DI KOTA SURAKARTA


Oleh :
Achmad Septiya Dwi Pratama - F1120073 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Covid-19 merupakan fenomena yang tidak disangka kemunculannya, yang memiliki dampak terhadap segala tatanan kehidupan seluruh umat di dunia. Dampak dari pandemi ini terhadap kinerja UMKM mengalami penurunan terutama di sektor pariwisata dan penunjangnya maupun sektor transportasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keuntungan pedagang hik sebelum dan sesudah pandemi Covid-19 berjalan 1 tahun, keuntungan pedagang hik saat PPKM dan setelah PPKM dilonggarkan serta mengetahui pengaruh modal, pendidikan, lama usaha dan usia terhadap keuntungan pedagang hik di Surakarta. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari kuesioner dan wawancara. Sampel yang digunakan sebanyak 96 pedagang hik di Surakarta dengan teknik Accidental Sampling. Alat analisis yang digunakan adalah analisis uji beda dua rata-rata dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama terdapat perbedaan keuntungan pedagang hik sebelum dan sesudah pandemi Covid-19 berjalan 1 tahun, yang kedua terdapat perbedaan keuntungan pedagang hik saat PPKM dan setelah PPKM dilonggarkan, dan yang ketiga berdasarkan hasil pengujian dari analisis regresi linier berganda menjelaskan bahwa variabel modal, pendidikan dan lama usaha berpengaruh terhadap keuntungan pedagang hik pada saat pandemi Covid19. Sedangkan, variabel usia tidak berpengaruh terhadap keuntungan pedagang hik di Surakarta. Pemerintah mengeluarkan kebijakan PPKM untuk memitigasi Covid-19. Untuk mengurangi dampak PPKM pemerintah diharapkan secara intensif memberikan hibah atau KUR terhadap pelaku UMKM. Kebijakan tersebut diharapkan dapat membantu pelaku usaha yang terdampak pandemi. Pemerintah juga diharapkan dapat merestrukturisasi kebijakan PPKM dengan melibatkan UMKM dalam program bantuan sosial, mendukung gerakan digitalisasi UMKM dan memperbaiki akurasi data penerimaan bantuan sosial agar lebih tepat sasaran sehingga daya beli masyarakat bisa bertambah.