Integrated Farming System merupakan upaya keterkaitan antara pertanian, perikanan dan peternakan untuk meningkatkan ekonomi dan kelestarian sumber daya alam. Pemerintah meluncurkan program Integrated Farming System melalui Peraturan Menteri Pertanian Nomor 18/PERMENTAN/RC.040/4/2018 dengan melakukan pilot project program Integrated Farming System di setiap kecamatan. Desa Kragan merupakan salah satu desa yang melaksanakan program Integrated Farming System di Kecamatan Gondangrejo. Namun, persepsi petani terhadap program IFS dirasa kurang karena belum semua anggota berpartisipasi dalam program. Hal ini karena adanya faktor pendorong dan faktor penghambat yang mempengaruhi persepsi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persepsi petani, faktor pendorong dan faktor penghambat program Integrated Farming System di Desa Kragan, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus. Hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi petani terhadap program Integrated Farming System meliputi aspek tujuan, manfaat dan pelaksanaan masih tergolong rendah. Faktor pendukung program Integrated Farming System meliputi umur produktif petani, pendidikan formal yang tinggi, banyaknya jumlah anggota keluarga, peran gapoktan, peran penyuluh, peran pemerintah dan alokasi bantuan. Faktor penghambat program Integrated Farming System meliputi pendidikan non formal yang belum merata, lahan petani yang sempit, kurangnya peran gapoktan, kurangnya peran penyuluh dan tidak semua teknologi dapat diterapkan di lahan petani.