Abstrak


DESAIN TEBAL LAPIS TAMBAH (OVERLAY) MENGGUNAKAN METODE MANUAL DESAIN PERKERASAN JALAN (MDP) 2017 DAN PROGRAM SHELL PAVEMENT DESIGN METHOD (SPDM)(Studi Kasus : Ruas Jalan Nasional Lingkar Pati)


Oleh :
Ramadhan Yahya - I0118121 - Fak. Teknik

Jalan merupakan prasarana utama yang mempunyai peranan penting yaitu penghubung antara satu wilayah dengan wilayah yang lain. Padatnya arus lalu lintas dan banyaknya kendaraan berat membuat jalan mengalami penurunan kondisi perkerasan jalan. Oleh sebab itu dibutuhkan penanganan untuk perbaikan jalan yang telah mengalami penurunan kondisi permukaan jalan agar tidak mengalami kerusakan yang lebih serius. Penanganan yang dilakukan yaitu penambahan tebal lapis tambah atau overlay. Tebal lapis tambah (overlay) merupakan lapis perkerasan tambahan yang dipasang di atas konstruksi perkerasan yang ada dengan tujuan meningkatkan kekuatan struktur perkerasan yang ada agar dapat melayani lalu lintas yang direncanakan selama kurun waktu yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh desain tebal overlay pada ruas Jalan Nasional Lingkar Pati STA 0+000 – 12+540 dengan menggunakan Metode Manual Desain Perkerasan Jalan (MDP) 2017 dan Program Shell Pavement Design Method (SPDM).

 

Manual Desain Perkerasan Jalan (MDP) 2017 merupakan panduan teknis yang berisi ketentuan untuk pelaksanaan pekerjaan desain perkerasan jalan yang berlaku dilingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga, sedangkan Program SPDM adalah program untuk merancang tebal struktur aspal, estimasi deformasi permanen pada lapisan aspal dan merancang lapisan-lapisan aspal. Data yang diperlukan yaitu data Lalu Lintas Harian Rata-rata, data lendutan dengan alat Falling Weight Deflectometer (FWD), data International Roughness Index (IRI), yang diperoleh langsung dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan (BBPJN) VII Semarang.

Hasil analisis pada ruas Jalan Nasional Lingkar Pati STA 0+000 – 12+540 dengan menggunakan Metode Manual Desain Perkerasan Jalan (MDP) 2017 berdasarkan analisis lengkung lendutan untuk mengatasi retak lelah diperoleh tebal overlay tipis 50 mm, berdasarkan analisis lendutan maksimum diperoleh tebal overlay 50 mm, berdasarkan nilai IRI diperoleh tebal overlay minimum 40 dan 45 mm. Sedangkan berdasarkan Program SPDM diperoleh tebal overlay 45 mm untuk L1, 36 mm untuk L­2, 61 mm untuk L3, 51 mm untuk R1, 57 mm untuk R2, dan 54 mm untuk R3.