Negara Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki makanan khas masing-masing. Saat menikmati makanan, masyarakat Indonesia menggunakan sambal sebagai pelengkap makanan. Indonesia memiliki banyak jenis sambal, salah satunya sambal cabuk rambak. Sambal cabuk rambak merupakan sambal yang digunakan pada makanan khas kota Surakarta yaitu cabuk rambak. Cabuk rambak berasal dari kata “cabuk” yang mengacu pada biji wijen, sedangkan “rambak” mengacu pada kerupuk yang terbuat dari kulit sapi namun harga kerupuk kulit semakin mahal sehingga cabuk rambak sekarang menggunakan kerupuk nasi (karak) sebagai pengganti kerupuk kulit. Biji wijen biasa dimanfaatkan masyarakat Indonesia untuk bahan makanan salah satunya cabuk rambak. Dalam proses produksinya, peralatan untuk proses sangrai wijen yang umum ditemui masih menggunakan peralatan tradisional yang masih dioperasikan secara manual dengan wajan serta kurang higienis. Berdasarkan proses produksi sambal cabuk rambak yang masih menggunakan peralatan tradisional maka diciptakan mesin roasting wijen untuk membantu UMKM. Mesin roasting wijen yang diciptakan disesuaikan dengan kebutuhan industri rumahan dengan kapasitas 1 kg menggunakan motor listrik power window sebagai sumber penggerak. Dengan diciptakan mesin roasting wijen diharapkan mampu menghemat waktu serta tenaga dalam proses produksinya.
