Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tujuan hidup wanita lanjut usia yang memilih tinggal sendiri melalui berbagai nilai sumber makna hidup serta mengungkap gambaran kebermaknaan hidup pada wanita lanjut usia yang memilih tinggal sendiri. Subjek berjumlah tiga orang wanita lanjut usia yang memilih tinggal sendiri. Subjek I berinisal M berusia 77 tahun dan telah ditinggal mati suaminya 15 tahun yang lalu. Subjek II berinisial SM berusia 67 tahun dan telah ditinggal mati suaminya 15 tahun yang lalu. Sedangkan Subjek III berinisial W berusia 62 tahun dan baru saja ditinggal mati suaminya 1 tahun yang lalu. Penentuan subjek didasarkan pada tujuan yang hendak dicapai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode kualitatif dengan rancangan studi kasus. Pengambilan data penelitian melalui wawancara dan observasi.
Penelitian mengungkap alasan wanita lanjut usia memilih tinggal sendiri berkenaan dengan adanya perasaan nyaman, dapat dengan bebas mengatur, hidup mandiri, tidak tergantung, tidak merepotkan, serta menghindari konflik dengan anak. Peristiwa kehilangan partner hidup merupakan peristiwa yang sangat berat dan memicu timbulnya penghayatan tak bermakna yang dirasakan oleh wanita lanjut usia. Ketidakbermaknaan tersebut ditunjukkan dengan perilaku yang lebih sensitif. Melalui kehidupan sosial dalam berbagai aktivitas bermakna dan berkenaan dengan sumber makna hidup, masing-masing wanita lanjut usia menemukan kembali makna dan tujuan hidupnya. Lanjut usia akan merasa bahagia ketika dapat memberikan makna serta manfaat bagi sekitar dengan memaksimalkan, menghayati, serta menikmati berbagai peran relasi sosial dalam aktivitas bermakna.