Abstrak


Karakterisasi Minyak Atsiri Kulit Jeruk Keprok Terigas (Citrus reticulata Blanco)


Oleh :
Hasan Aji Ibrahim - H0918041 - Fak. Pertanian

Tanaman jeruk (Citrus sp.) merupakan jenis buah subtropik yang berasal dari Asia khususnya dari India sampai Cina. Tanaman jeruk dapat beradaptasi di Indonesia dan bahkan dapat menjadi jenis unggulan daerah. Kulit jeruk biasanya hanya dibuang sebagai sampah, untuk mengatasi hal tersebut dapat diupayakan untuk mengolah menjadi hal yang lebih berguna salah satunya dengan mengekstrak menjadi minyak atsiri. Minyak atsiri atau yang disebut juga dengan essential oils, ethereal oils atau volatile oils adalah senyawa yang mudah menguap yang tidak larut di dalam air dan merupakan ekstrak alami dari tanaman, baik yang berasal dari daun, bunga, kayu, biji-bijian, ataupun kulit buah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pengeringan terhadap mutu minyak atsiri kulit jeruk keprok terigas serta kualitas dan kandungan minyak atsiri kulit jeruk keprok terigas. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor perlakuan yaitu perbedaan perlakuan pendahuluan pengeringan (tanpa pengeringan, microwave 180 watt, microwave 270 watt, dehydrator 6 jam, dan dehydrator 8 jam). Penelitian ini dilaksanakan di Balitjestro, Batu dari bulan November 2021 s.d. Juni 2022. Minyak atsiri kulit jeruk keprok terigas dengan perbedaan perlakuan pendahuluan pengeringan memberikan hasil yang berbeda signifikan terhadap seluruh parameter meliputi rendemen, bobot jenis, kelarutan dalam alkohol, penentuan bilangan asam, penentuan bilangan ester, indeks bias, dan putaran optik. Kualitas terbaik pada minyak atsiri kulit jeruk keprok terigas berdasarkan uji karakteristik adalah pada perlakuan pengeringan dehydrator 8 jam dan mempunyai kandungan senyawa limonene sebesar 93,071%, beta-myrcene sebesar 3,719%, dan trans-geraniol sebesar 3,210%.