Abstrak


Pembelajaran Pembuatan Kerajinan Sarung Goyor Atbm Sudarto di Desa Pojok, Tawangsari, Sukoharjo


Oleh :
Ninik Yulianti - K3215045 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran, hasil karya, dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran sarung Goyor ATBM Bapak Sudarto di Desa Pojok, Tawangsari, Sukoharjo. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November – Desember 2019. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data menggunakan informan pokok yaitu pemilik usaha sarung Goyor, instruktur, peserta didik (karyawan baru), tempat, dokumen dan sumber kepustakaan. Subjek penelitian adalah karyawan baru pada pembelajaran pembuatan kerajinan sarung Goyor ATBM di Desa Pojok, Tawangsari, Sukoharjo. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data, reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dapat dipaparkan sebagai berikut : 1) Pembelajaran pembuatan kerajinan sarung tenun Goyor ATBM mencakup beberapa komponen yaitu : a) Tujuan pembelajaran sarung tenun Goyor untuk tetap melestarikan seni dan budaya yang ada di Indonesia, mengenalkan kepada masyarakat luas tentang proses pembuatan tenun ikat dan meningkatkan keterampilan pada karyawan baru mengenai proses pembelajaran pembuatan kerajinan tenun ikat.
b) Materi pembelajaran kerajinan tenun ikat meliputi sejarah berdirinya rumah produksi kerajinan sarung tenun Goyor, pengenalan alat dan bahan dari proses pembelajaran pembuatan tenun ikat, takaran dalam pewaraan benang, teknik menenun serta tahap finishing karya tenun ikat. c) Metode pembelajaran menggunakan metode demonstrasi, ceramah, diskusi/tanya jawab dan praktek atau latihan. d) Media pembelajaran menggunakan karya tenun ikat serta alat dan bahan dari pembuatan tenun. e) Evaluasi pembelajaran dilakukan dengan berdiskusi antara instruktur  dengan karyawan baru berupa kendala yang dihadapi kemudian  instruktur memberikan solusi dari kendala yang dihadapi oleh karyawan baru sepertihalnya takaran pewarnaan yang tepat, kerapian, tekstur kain dan kesesuaian motif pada kain tenun. 2) Hasil karya yang dihasilkan sudah sesuai dengan pencapaian dari tujuan pembelajaran yaitu karyawan baru dapat membuat karya tenun ikat dengan baik dan benar. Kendala yang dihadapi dari pelaksanaan pembelajaran pembuatan kerajinan sarung Goyor ATBM Sudarto di Desa Pojok, Tawangsari, Sukoharjo pada karyawan baru yaitu belum adanya kurikulum, buku panduan atau modul yang dibuat untuk memperlancar pembelajaran seperti proses pada pembelajaran formal, serta kurangnya profesionalitas pelatih dalam kegiatan pembelajaran tenun ikat sehingga tidak semua proses pembuatan tenun dapat dipraktekan oleh karyawan baru.

Kata kunci : komponen pembelajaran, tenun ikat dan karya tenun ikat.