;
LATAR BELAKANG: Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan
karena sifatnya yang endemik di negara berkembang terutama pada kelompok
sosial ekonomi yang kurang, geriatri, gangguan imunitas, serta kasus resisten
terhadap terapi obat. Sekitar 20?ri infeksi TB pulmoner akan menyebar keluar
dari paru (TB ekstrapulmoner).3 11?ri TB ekstrapulmoner adalah TB
osteoartikular, dimana tulang belakang merupakan lokasi TB muskuloskeletal
yang paling sering. Hingga saat ini pemeriksaan radiologis (Magnetic Resonance
Imaging; MRI) masih menjadi bagian penting dalam mendiagnosis Spondilitis TB,
karena sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi. Kadar CRP sebagai penanda
infeksi merupakan pemeriksaan laboratorium yang sering digunakan serta
pemeriksaan Histopatologi yang menjadi gold standard untuk diagnosis.
OBJEKTIF : Mengetahui hubungan Skor MRI Sadineni dan kadar CRP dengan
hasil Patologi Anatomi pada pasien Spondilitis Tuberkulosis
METODE : Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan pendekatan
waktu cross-sectional. Pengambilan sampel dan data didapatkan secara
retrospektif semi kuantitatif di RSUD Dr. Moewardi pada Januari 2020 hingga
Juni 2022.
HASIL : Dari 39 subjek penelitian, terdapat hubungan yang signifikan antara
Skor MRI dengan hasil Patologi Anatomi (CC=0,357), hubungan signifikan antara
Skor MRI dan kadar CRP (Negelerke R Square 0.226), serta hubungan yang tidak
signifikan antara kadar CRP dan hasil Patologi Anatomi pada pasien dengan
Spondilitis Tuberkulosis.
KESIMPULAN : Terdapat hubungan yang signifikan antara Skor MRI dengan
hasil Patologi Anatomi, antara Skor MRI dan kadar CRP, serta hubungan yang
tidak signifikan antara kadar CRP dan hasil Patologi Anatomi pada pasien dengan
Spondilitis Tuberkulosis.
KATA KUNCI : Spondilitis Tuberkulosis, Skor MRI Sadineni, CRP, Patologi
Anatomi.