Artikel ini bertujuan untuk menggambarkan potensi daerah dengan tingkat kemiskinan di setiap kota yang dianalisis dan melihat apakah belanja daerah mampu mengurangi kemiskinan. Analisis pertama menggunakan analisis data spasial dengan GIS, hasilnya semakin terpencil suatu daerah, semakin tinggi kemungkinan terjadinya kemiskinan. Selain itu, dominasi potensi pariwisata di Sumut menjelaskan bahwa semua daerah yang memiliki destinasi wisata cenderung memiliki potensi kemiskinan yang lebih rendah. Tidak hanya itu, kawasan yang menjadi penghubung daya tarik wisata juga berdampak pada kesejahteraan masyarakat dan mengurangi tingkat kemiskinan di kawasan tersebut. Analisis selanjutnya dilakukan dengan metode analisis data panel menggunakan Fixed Effect pada 8 kota di area tersebut. Hasil analisis memperlihatkan bahwa Pengaruh Belanja Ekonomi terhadap kemiskinan di Sumatera Utara adalah positif namun tidak signifikan, Pengaruh Belanja Kesehatan tehadap kemikinan di Sumatera Utara adalah negatif dan tidak signifikan, Pengaruh Belanja Pendidikan terhadap kemiskinan di Sumatera Utara adalah negatif adan tidak signifikan, pengaruh Belanja Perlindungan Sosial terhadap kemiskinan di Sumatera Utara adalah negatif dan signifikan, Pengaruh Belanja Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terhadap kemiskinan di Sumatera Utara adalah positif dan tidak signifikan.
