Organisasi mahasiswa dapat menjadi sarana untuk belajar, mengembangkan, serta mempraktikkan berbagai kemampuan dan potensi seorang mahasiswa. Beberapa kemampuan non teknis dapat meningkat dengan mengikuti organisasi. Salah satunya adalah problem solving yang dibutuhkan mahasiswa bahkan setelah masa perkuliahan selesai. Meningkatkan resiliensi dapat meningkatkan problem solving yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara resiliensi dengan problem solving pada mahasiswa yang mengikuti organisasi di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif dengan teknik cluster random sampling, dan didapatkan sampel sebanyak 229 mahasiswa. Terdapat dua skala yang digunakan, yaitu problem solving (rxx = 0,839) dan resiliensi (rxx = 0,908). Analisis data dilakukan menggunakan teknik pearson correlation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis dapat diterima. Terdapat hubungan yang siginifikan antara resiliensi dengan problem solving pada mahasiswa yang mengikuti organisasi di FK UNS dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 (0,000 < 0>problem solving, dan sebanyak 62,1% dipengaruhi oleh faktor selain resiliensi yang tidak diteliti dalam penelitian ini.