Pegadaian Syariah Solo Baru merupakan kantor cabang pegadaian di bawah naungan Kantor Wilayah XI Pegadaian Semarang. Dalam menjalankan usaha yang dilakukan Pegadaian Syariah Solo Baru telah menetapkan target pegadaian yang hendak dicapai. Namun, dalam prosesnya terjadi hambatan dalam mencapai target pegadaian sehingga menimbulkan potensi risiko bagi Pegadaian Syariah Solo Baru. Mengelola manajemen risiko dilakukan guna menangani potensi risiko yang terjadi supaya tidak menjadi hambatan bagi Pegadaian Syariah Solo Baru dalam mencapai target pegadaian. Faktor kekurangan saldo pinjaman, penumpukan Barang Jaminan Dalam Proses Lelang, lokasi kantor pegadaian yang baru, jumlah pegawai pelayanan hingga karakteristik mayoritas pengguna jasa pegadaian syariah menjadi pemicu muncul berbagai macam potensi risiko bagi pegadaian syariah yang dapat menghambat proses pencapaian target pegadaian. Berdasarkan kondisi tersebut manajemen risiko berperan penting dalam mengatasi potensi risiko yang terjadi pada Pegadaian Syariah Solo Baru sehingga perlu diperhatikan proses penerapan dan melaksanakan manajemen risiko supaya berjalan baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penerapan manajemen risiko yang dilakukan oleh Pegadaian Syariah Solo Baru. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif. Dengan Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi, serta observasi.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat dilihat jenis risiko yang terjadi pada Pegadaian Syariah Solo Baru, proses penerapan manajemen risiko pada Pegadaian Syariah Solo Baru, serta upaya mitigasi risiko yang dilakukan oleh Pegadaian Syariah Solo Baru untuk menangani risiko yang dihadapi oleh pegadaian.
