Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tampilan non return rate dan conception rate pada kebuntingan domba garut yang telah disinkronisasi menggunakan hormon PGF2? dan GnRH dengan metode penyuntikan yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di Peternakan Domba Garut Desaku Hijau dan pengamatan sel epitel vagina smear dilakukan di Laboratorium Produksi Ternak, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Penelitian ini menggunakan 15 indukan domba garut yang sehat, dengan bobot badan 20-30 kg serta umur 18-30 bulan. Indukan domba dibagi menjadi tiga kelompok dengan kelompok pertama dilakukan sinkronisasi estrus secara intravulva, kelompok kedua secara subkutan, dan kelompok ketiga secara intramuskular. Analisis data dilakukan dengan cara deskriptif yaitu membandingkan hasil penelitian dengan standar evaluasi dari penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa presentase estrus menunjukkan angka 100% pada semua kelompok. Presentase non return rate dan conception ratemenunjukkan angka yang tinggi yaitu 80%. Pengamatan ulas vagina juga menunjukkan bahwa 12 ekor domba garut bunting pada perkawinan pertamaberdasarkan dominasi sel epitel parabasal. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tampilan non return rate dan conception rate domba garut di Peternakan Desaku Hijau termasuk baik.
