Abstrak


Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Interaksi Obat Pada Pasien Geriatri Dengan Covid-19 Yang Mendapatkan Terapi Antibiotik


Oleh :
Puji Astuti - M0618041 - Fak. MIPA

Penggunaan antibiotik bersamaan dengan obat lain pada pasien COVID-19 berpotensi menimbulkan interaksi obat. Geriatri berisiko lebih tinggi mengalami interaksi obat karena multiple prescribing dan perubahan fisiologis, khususnya terkait penurunan fungsi ginjal. Penelitian bertujuan untuk mengetahui potensi interaksi obat, frekuensi kejadian interaksi obat, dan analisis faktor berpengaruh terhadap kejadian interaksi obat pada pasien COVID-19 geriatri dengan terapi antibiotik di Rumah Sakit UNS.

Penelitian dilakukan dengan desain cross sectional dan pengambilan sampel dengan teknik consecutive sampling. Data penggunaan obat diperoleh dari data rekam medis pasien. Identifikasi potensi interaksi obat berdasarkan literatur Drugs.com, didukung Stockley’s Drug Interaction, Drug Interaction Checker DrugBank dan Medscape. Algoritma Naranjo digunakan untuk memastikan keluhan terjadi akibat interaksi obat. Analisis pengaruh faktor jenis kelamin, derajat keparahan COVID-19, gangguan fungsi ginjal, gangguan fungsi hati, dan jumlah obat terhadap kejadian interaksi obat menggunakan uji regresi logistik.

Hasil penelitian terhadap 55 pasien menunjukkan adanya potensi interaksi obat sebesar 83,64% (46 peresepan), didominasi oleh jenis mekanisme farmakodinamik dengan tingkat keparahan moderate sebesar 47,4%. Kejadian interaksi obat dialami oleh 27 pasien dengan 44 kasus kejadian. Hasil evaluasi Algoritma Naranjo yaitu 41 kasus possible dan 3 kasus probable. Gangguan fungsi ginjal berpengaruh secara signifikan terhadap kejadian interaksi obat (p value: 0,005; PR: 5,73; IK 95%: 1,69–19,49). Jenis kelamin, derajat keparahan COVID-19, gangguan fungsi hati, dan jumlah obat tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kejadian interaksi obat.