Abstrak


Perilaku Pondasi Tiang Akibat Beban Simultan Model Laboratorium Dan Metode Elemen Hingga


Oleh :
Sumiyati Gunawan - T751808001 - Fak. Teknik

Pondasi tiang mendukung beban aksial dari struktur atas, beberapa mendukung beban lateral yang cukup besar. Pondasi tiang yang mendukung beban aksial dan lateral umumnya dianalisa terpisah, meskipun di lapangan kedua beban bekerja bersamaan (simultan). Percobaan pembebanan di Indonesia melaksanakan pembebanan secara terpisah, meskipun pada (ASTM D3966, 2013) tentang loading test simultan telah tersedia. Pondasi tiang umumnya bekerja dalam kelompok, tetapi dalam analisis diperhitungkan berdasarkan tiang tunggal, dan analisa interaksi tanah-tiang biasanya menggunakan modulus elastis rerata, linier, meskipun kenyataan di lapangan modulus elastisnya berlapis dan nonlinier. Penelitian akan menganalisa pengaruh beban simultan terhadap penurunan vertikal maupun defleksi horisontal pada pondasi tiang tunggal maupun kelompok dan membandingkan analisa interaksi tanah-tiang menggunakan modulus elastis linier dan nonlinier terhadap defleksi horisontal, dilakukan dengan eksperimental laboratorium, pemodelan 2D-FEM dan pemodelan 3D-FEM. 

Penelitian dilaksanakan dalam 3 tahap, yaitu tahap I, uji analisa dengan 2D-FEM menggunakan program Plaxis2D 8.6 pada pondasi tiang tunggal, dilanjutkan tahap II, uji eksperimental skala laboratorium dengan kotak uji ukuran (1,5x1,5x1,2) m3, sample tanah (silty-sand kepadatan loose medium), pondasi tiang tunggal menggunakan baja ukuran panjang L = 0,5 m dan L = 0,6 m, diameter D = 0,015 m dan D = 0,02 m, sedangkan pondasi kelompok tiang, susunan (1x2) dan (2x2), dengan s = 2,5 D dan s = 3 D. Tahap III, adalah validasi dengan pemodelan 3D-FEM menggunakan program Plaxis3D Foundation1.1 pada pondasi tiang tunggal dan pondasi kelompok tiang, dengan data tanah dan data loading test pada beberapa proyek di lapangan.

Hasil uji beban simultan tahap I, tahap II dan tahap III, pada tiang tunggal, diperoleh bahwa terdapat tambahan penurunan vertikal jika Pu/Hu<=5, dan terdapat tambahan defleksi horisontal jika (Pu.D)/(Hu.L.E)>=2,5x10^(-6). Hasil uji beban simultan tahap II dan tahap III, pada kelompok tiang, diperoleh bahwa terdapat tambahan penurunan vertikal jika Pu/Hu<=8, dan terdapat tambahan defleksi horisontal jika (Pu.D)/(Hu.L.E)>=0,745x10^(-6). Modulus elastis linier dan nonlinier terhadap defleksi horisontal terdapat selisih hasil rerata 5,76% untuk di lapangan dan 7,55% untuk di laboratorium.

Kesimpulan hasil penelitian adalah pondasi tiang dengan beban simultan dengan  perbandingan yang dijelaskan pada hasil uji, maka terdapat tambahan penurunan vertikal dan tambahan defleksi horisontal yang dapat diperkirakan dengan persamaan hasil penelitian. Modulus elastis rerata linier dapat dipertimbangan digunakan, untuk menyederhanakan analisa.