Abstrak


Hubungan Penyakit Paru Obstruktif Kronis dengan Derajat Keparahan Pasien COVID-19 di RSUD Dr. Moewardi


Oleh :
Salma Shofi Hanifa Ahmad - G0019194 - Fak. Kedokteran

Salma Shofi Hanifa Ahmad, G0019194, 2022. Hubungan Penyakit Paru Obstruktif Kronis dengan Derajat Keparahan Pasien COVID-19 di RSUD Dr. Moewardi. Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Pendahuluan: Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) pencetus penyakit COVID-19 (Coronavirus Disease 2019) mula-mula dijumpai di Wuhan, China pada bulan Desember tahun 2019. Salah satu komorbid pada pasien COVID-19 yang pernah dilaporkan adalah PPOK. Hubungan antara komorbid PPOK dengan keparahan COVID-19 pada beberapa penelitian menyebutkan karena ACE-2 yang tinggi pada pasien PPOK. Penelitian akan topik serupa masih jarang dilakukan, terutama dalam lingkup nasional. Penelitian ini diangkat untuk melihat hubungan antara PPOK dengan derajat keparahan pasien COVID-19.

Metode: Penelitian ini merupakan observasional analitik menggunakan pendekatan cross sectional. Pengambilan data bersifat retrospective, menggunakan data sekunder yaitu rekam medis pasien COVID-19 yang dirawat di RSUD Dr. Moewardi pada bulan Maret 2020 - Desember 2021. Analisis data menggunakan uji independent t-test, uji chi square dan uji koefisien kontingensi.

Hasil: Pada penelitian ini didapatkan 100 sampel (50 pasien kelompok non PPOK dan 50 pasien kelompok PPOK). Hasil uji koefisien kontingensi (rk) mendapatkan nilai r=0,353 yang berarti tingkat hubungan PPOK dengan derajat keparahan pasien COVID-19 dalam keeratan kategori lemah dan secara statistik menunjukan hubungan yang signifikan dengan nilai p=0,003 (p<0>

Simpulan: Terdapat hubungan antara PPOK dengan Derajat Keparahan Pasien COVID-19 di RSUD Dr. Moewardi.