Latar Belakang: Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) merupakan penyakit respirasi yang telah dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO. Covid-19 menjadi salah satu penyebab kematian pasien rawat inap. Oleh karena itu, diperlukan alat bantuan yang dapat memprediksi hasil luaran pasien sehingga klinisi dapat mencegah perburukan penyakit. Penelitian yang dilakukan oleh Nguyen menyatakan bahwa Skor CURB-65 dapat digunakan sebagai prediktor mortalitas 30 hari pasien Covid-19. Penelitian lain yang dilakukan oleh Preetam melaporkan bahwa Skor MuLBSTA juga dapat digunakan sebagai prediktor prognosis pasien Covid-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan akurasi kedua sistem skoring terhadap prediksi luaran pasien Covid-19 di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang dengan desain retrospektif berbasis rekam medis. Setelah mendapatkan surat izin penelitian dan pernyataan lolos uji etik, pengambilan data sekunder dilakukan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada September 2022 dengan jumlah sampel 80 pasien. Data yang diambil dianalisis menggunakan teknik analisis uji regresi logistik dan analisis AUROC.
Hasil: Dari analisis uji regresi logistik didapatkan bahwa hanya skor MuLBSTA yang berhubungan dengan luaran pasien (p = 0.004). Analisis AUROC menunjukkan bahwa skor MuLBSTA lebih efektif untuk memprediksi luaran pasien (area = 0.757)
Simpulan: Skor CURB-65 tidak efektif sedangkan skor MuLBSTA efektif digunakan untuk memprediksi luaran pasien Covid-19 di RSUD Dr. Moewardi Surakarta
