Latar Belakang. Terapi lupus eritematosus sistemik (LES) didominasi dengan agen imunosupresif dan prednison, sehingga dibutuhkan terapi baru dengan efek samping minimal. Mukus siput darat (Achatina fulica) mengandung 2 tipe protein (heparan dan acharan sulfat) yang dapat menghambat proses inflamasi dan menggantikan filtrasi membran glomerulus yang dirusak oleh kompleks imun pada nefritis lupus (LN). Penggunaan mukus siput darat pada LN belum pernah dilakukan dan mempunyai keunggulan, yaitu: murah, efek samping minimal, dan potensi manfaat besar. Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh pemberian mukus siput darat terhadap kadar albuminuria dan gambaran hiperselularitas endokapiler pada mencit model LN.
Metode Penelitian. Penelitian eksperimental dengan hewan coba mencit. Mencit dibagi menjadi 6 kelompok: kontrol negatif (KN), kontrol positif mencit LN tanpa perlakuan (KP), terapi metilprednisolon (P1), terapi mukus siput darat (P2), terapi kombinasi metilprednisolon dan mukus siput darat 0,5 ml (P3), serta terapi kombinasi metilprednisolon dengan mukus siput darat 1 ml (P4). Akhir bulan ke-5 mencit dikorbankan, dilakukan pemeriksaan darah dan histologi ginjal. Analisa data dilakukan dengan deskriptif, dilanjutkan Shapiro-Wilk, uji ANOVA dan post hoc test.
Hasil Penelitian. Terdapat perbedaan signifikan gambaran hiperselularitas endokapiler pada enam kelompok (p=0,001). Gambaran hiperselularitas endokapiler terbaik pada kelompok perlakuan ada pada kelompok P4. Terdapat perbedaan signifikan kadar albuminuria pada enam kelompok (p=0,001). Kadar albuminuria terendah pada kelompok perlakuan ada pada kelompok P2 (mean 1,880 ± 0,320 ng/ml), dan kadar tertinggi ada pada kelompok P4 (mean 2,430 ± 0,26 ng/ml).
Simpulan. Penelitian ini menunjukkan pengaruh pemberian mukus siput darat Achatina fulica terhadap penurunan signifikan kadar albuminuria dan gambaran hiperselularitas endokapiler pada mencit model LN.
