;
Di era modernisasi penampilan dan penyajian wedangan di kota Solo bermetaformosa menjadi wedangan modern ala cafe. Wedangan mulai memperhatikan kenyamanan para penikmatnya dengan mengemas sebuah wedangan dengan mengusung berbagai tema tanpa meninggalkan sisi tradisional dan budayanya. Dengan demikian, peran strategi emotional branding yang kreatif dan inovatif memiliki fungsi yang sangat penting untuk menghubungkan brand dengan emosi untuk mencapai kesuksesan dalam pemasaran. Penelitian ini mengumpulkan data hasil kuesioner dari 30 sampel pengunjung Wedangan Cangkir Blirik dan Wedangan Pendopo di kota Solo. Model pengukuran yang digunakkan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil dari analisis penelitian akan diolah dengan teori visual metodologi (the site of image itself) dan akan diolah dengan teori semiotika sebagai penguat di dalam teori emotional branding. Temuan pada penelitian menunjukkan bahwa strategi emotional branding pada wedangan dengan empat aspek kunci emotional branding, yaitu hubungan, pengalaman panca indera (sensorial experience), imajinasi, dan visi menciptakan “interaksi positif” antara merek dengan konsumen dan membangun emosional pengunjung melalui elemen estetika yang ditampilkan.