Walaupun hingga saat ini long cane merupakan travel aids tunanetra paling praktis dan terjangkau untuk digunakan. Namun untuk melakukan aktivitas mobilitas yang mendekati ideal maka dibutuhkan teknologi asistif yang dapat mendeteksi berbagai penghalang dengan cepat secara real-time. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengembangkan real-time electronic travel aids dengan sistem deteksi penghalang dan pemantauan jarak jauh sebagai alat bantu bagi penyandang tunanetra dalam melakukan kegiatan mobilitas. (2) Mengetahui hasil evaluasi R-ETA sebagai electronic travel aids untuk digunakan oleh tunanetra dalam melakukan mobilitas dan aplikasi pemantauan jarak jauh sebagai alat untuk memantau aktivitas tunanetra. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan dengan teknik pengumpulan data melalui dokumentasi, observasi, dan angket. Data yang diperoleh di analisis menggunakan analisis usability kemudian dilakukan display data dan penarikan kesimpulan hasil analisis. Hasil penelitian menunjukkan (1) Pengembangan fitur deteksi objek 3D yang menggabungkan metode pemetaan objek 2D dan 3D dengan penggunaan 2 sensor sekaligus yaitu lidar dan RGB-D menghadirkan kemampuan deteksi yang lebih luas dan dengan akurasi yang lebih baik namun masih kurang baik dalam mendeteksi objek dengan ketinggian di atas kepala selain itu penggunaan 2 sensor sekaligus berdampak pada bentuk teknologi bantu yang cenderung besar sehingga membuat partisipan memberikan penilaian pada kuesioner SUS dengan predikat kurang baik pada aspek kegunaan. (2) Sistem pemantauan jarak jauh yang terdiri dari pantau lokasi, pantau objek, dan pantau livestream dengan pengujian menggunakan metode black box testing menghasilkan ketiga fitur tersebut dapat berjalan namun masih ditemui ketidakstabilan pada fitur livestream
Keywords: penyandang tunanetra, electronic travel aids, deteksi objek
