;
Muhammad Rozi. 2022. Tesis. Hubungan Pandemi COVID-19 dengan Hasil Pengobatan Pasien TB-MDR RS Dr. Moewardi 2018-2021. Supervisor I: Prof. Dr. Reviono, dr., Sp.P(K), FISR; Supervisor II: Dr. Yulia Sari, S.Si., M.Si. Program Pendidikan Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
RINGKASAN
HUBUNGAN PANDEMI COVID-19 DENGAN HASIL PENGOBATAN PASIEN TB-MDR RUMAH SAKIT DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2018 – 2021
Muhammad Rozi, Reviono, Yulia Sari
Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta/ RSUD dr. Moewardi Surakarta
ABSTRAK
Pendahuluan: Pandemi COVID-19 berdampak terhadap program penanggulangan TB, khususnya pada hasil pengobatan TB-MDR. Data Global Tuberculosis Report 2020 melaporkan bahwa dampak pandemi COVID-19 adalah terjadinya peningkatan angka kematian TB pada 6 bulan pertama tahun 2020. Kegagalan hasil pengobatan pasien TB-MDR dapat disebabkan karena dampak pandemi COVID-19 akibat lockdown dan sistem pelayanan kesehatan TB yang berfokus pada penanganan COVID-19.
Metode: Penelitian cross sectional dengan pendekatan retrospektif mengambil data melalui data rekam medik lengkap pasien TB-MDR yang menjalani pengobatan bulan Januari 2018 sampai bulan Desember 2021 di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Data analisis penelitian hasil pengobatan TB-MDR dilakukan analisis dengan Odd Rasio (OR) dan diuji dengan metode Pearson Chi- Square untuk mengamati faktor risiko dan hubungannya dengan pandemi COVID-19, derajat keparahan ESO dan komorbid terhadap hasil pengobatan TB-MDR.
Hasil: Dari 287 pasien didapatkan faktor pandemi COVID-19 (OR= 3,14; 95%IK=1,84-5,36; p=
<0 xss=removed IK=0,52-3,43; p=0,555)>
Simpulan: Pandemi COVID-19 berdampak terhadap keberhasilan program penanggulangan TB. Dampak yang terjadi pada transmisi TB pada rumah tangga, pengobatan dan layanan diagnostik yang terganggu akibat lockdown dan pelayanan yang berfokus pada pandemi COVID-19, serta reaktivasi TB laten. Komunikasi, edukasi, dan informasi pada pasien TB-MDR sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pengawasan efek samping dan keberhasilan pengobatan pada era pandemi COVID-19.