;

Abstrak


Pengaruh Latihan Fisik Intrahemodialitik Kombinasi Aerobik dan Resistensi terhadap Peningkatan Kapasitas Fisik dan Penurunan Kadar Apolipoprotein-B pada Pasien HD di RSUD Dr. Moewardi


Oleh :
Leo Chandra Wisnu Pandu Winata - S961902009 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang. Penyakit Ginjal Kronis (PGK) merupakan gangguan struktur dan fungsi ginjal yang berlangsung dalam lebih dari 3 bulan. Aktivitas fisik menurun seiring progresivitas PGK, dengan kurang lebih 50% meninggal akibat kelainan kardiovaskuler. Upaya untuk memperbaiki kapasitas fisik dan menurunkan resiko kejadian kardiovaskuler pada pasien PGK, dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya menjalankan program latihan fisik. Penelitian ini bertujuan untuk menilai peran latihan fisik intrahemodialitik terhadap penurunan kadar ApoB sebagai lipoprotein aterogenik pada pasien PGK dan peningkatan kapasitas fisik.
Metode. Penelitian eksperimental dengan metode Randomize Controlled Trial terhadap seluruh pasien PGK on Hemodialisis (HD) yang memenuhi kriteria inklusi. Pasien dikelompokkan secara acak menjadi 2 kelompok yaitu kelompok dan kelompok perlakuan yang diberi latihan fisik kombinasi aerobik dan resistensi, dilakukan di ruang HD RSUD Dr. Moewardi Surakarta selama kurun waktu 12 minggu. Sebelum dan setelah mendapatkan perlakuan, semua pasien dilakukan pemeriksaan Hand Grip Strength (HGS) dan kadar Apolipoprotein B (Apo-B). Latihan fisik aerobik menggunakan sepeda statis (Adirmed Pedal Exerciser Bike 931PE) dan resistensi dengan ankle weight cuff yang dilakukan dalam 2 jam pertama prosedur HD. Latihan fisik dilakukan dengan durasi 15-30 menit, 2 kali seminggu selama 12 minggu. Uji Statistik menggunakan Dependent T-test dan Mann Whitney dengan CI sebesar 95?n p=0,05.
Hasil. Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian latihan fisik intrahemodialitik meningkatkan kekuatan gengam tangan pada kelompok perlakuan dengan perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan kontrol (p<0>Kesimpulan. Latihan fisik intrahemodialitik aerobik selama 12 minggu secara signifikan memperbaiki kekuatan otot pasien HD dua kali seminggu dibandingkan kontrol.
Kesimpulan. Latihan fisik intrahemodialitik aerobik selama 12 minggu secara signifikan memperbaiki kekuatan otot pasien HD dua kali seminggu dibandingkan kontrol.