Abstrak


Peran Koperasi Jamu Indonesia Untuk Eksistensi Perempuan Penjual Jamu Gendhong Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga


Oleh :
Shintia Nur Kartini - D0318064 - Fak. ISIP

ABSTRAK Shintia Nur Kartini. D0318064. 2022. “Peran Koperasi Jamu Indonesia Untuk Eksistensi Perempuan Penjual Jamu Gendhong Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga (Studi Kasus Kampung Jamu Nguter Kabupaten Sukoharjo)” Skripsi. Program Studi Sosiologi. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dosen Pembimbing: Sudarsana, Drs. Sudarsana, PGD Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peran Koperasi Jamu Indonesia (KOJAI) dalam menjaga eksistensi perempuan penjual jamu gendhong di Kampung Jamu Nguter, untuk menjelaskan kesetaraan gender perempuan penjual jamu gendhong dalam melakukan pemberdayaan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, untuk menjelaskan eksistensi perempuan penjual jamu gendhong dalam memenuhi kesejahteraan keluarga. Teori yang digunakan adalah teori peran dan analisis gender March Longwe. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara dengan purposive sampling dan observasi partisipan. Informan dalam penelitian ini terdiri dari 3 orang pengurus KOJAI, 2 orang perempuan penjual jamu gendhong Nguter dan 2 orang keluarga perempuan penjual jamu gendhong Nguter. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Peran KOJAI sebagai koperasi berhasil menyejahterakan penjual jamu gendhong perempuan. KOJAI berperan sebagai pembimbing dan pengawas produksi jamu gendhong, membantu dana usaha, membantu pemasaran jamu gendhong, mediator antara penjual jamu gendhong dengan pemerintah dan swasta. Temuan selanjutnya adalah mengenai perempuan penjual jamu yang berdaya (di keluarga maupun di KOJAI) dibuktikan dalam analisis gender model Longwe melalui kesejahteraan, akses, kesadaran, partisipasi, dan kontrol yang terpenuhi. Temuan lain adalah bahwa terjadinya peningkatan kesejahteraan keluarga dalam aspek material oleh perempuan penjual jamu gendhong Nguter yang dipengaruhi oleh eksistensinya menjadi anggota KOJAI dan juga keberdayaan mereka sebagai penjual jamu gendhong.