;

Abstrak


SIFAT MEKANIK, KIMIA, DAN DURABILITAS HOT ROLLED SHEET-BASE HASIL PRODUKSI AMP DENGAN GASIFIKASI CANGKANG SAWIT PADA UNIT DRYER


Oleh :
Intan Devi Nataliasari - S941908008 - Fak. Teknik

Di Indonesia, pembangunan jalan sering menggunakan jenis campuran beraspal panas yang disebut HRS-Base. Pada umumnya, campuran beraspal panas diproduksi oleh AMP yang menggunakan bahan bakar solar. Penggunaan bahan bakar solar memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Oleh karena itu, perlu dikembangkan teknologi baru yang dapat menjadi alternatif pengganti solar. Limbah cangkang sawit dapat menjadi inovasi baru yang digunakan untuk mengganti solar pada produksi HRS-Base di AMP. Tujuan dari penelitian ini untuk membandingkan kualitas mekanik pada fatigue dan rutting, umur layan, dan gugus fungsi dan senyawa kimia di HRS-Base hasil produksi AMP cangkang sawit dan AMP konvensional.

 

Penelitian ini menggunakan teknik eksperimen sebagai strategi penelitian utama. Kualitas mekanik HRS-Base dievaluasi menggunakan berbagai metode, termasuk pengujian marshall, pengujian ITFT, pengujian ITSM, dan pengujian Dynamic Creep dari labolatorium. Nilai kekakuan (Smix) yang menjadi dasar permodelan komputer untuk menghitung umur layan HRS-Base ditentukan dari hasil pengujian ITSM. Komponen kimia pada HRS-Base diidentifikasi menggunakan hasil uji FTIR. Setelah itu akan diteliti apakah ada perbedaan antara HRS-Base hasil produksi AMP cangkang sawit dengan HRS-Base hasil produksi AMP konvensional.

 

Berdasarkan hasil penelitian, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara HRS-Base hasil produksi AMP cangkang sawit dan HRS-Base hasil produksi AMP konvensional dari segi kualitas mekanik (fatigue dan rutting). Untuk kriteria fatigue dan rutting, HRS-Base yang diproduksi AMP cangkang sawit masih memiliki prediksi umur layan lebih tinggi dibandingkan HRS-Base hasil produksi AMP konvensional. Dan terdapat perbedaan pada gugus fungsi dan senyawa kimia, dimana HRS-Base hasil produksi AMP cangkang sawit hanya memiliki satu puncak N-H (NH) dan HRS-Base hasil produksi AMP konvensional memiliki dua titik puncak N-H (NH2).