Air merupakan salah satu kebutuhan pokok yang tidak dapat terpisahkan dengan kehidupan manusia. Namun, seiring meningkatnya pertumbuhan penduduk, ketersediaan air bersih mulai berkurang . Desalinasi merupakan salah satu cara untuk memproduksi air tawar dari air asin, payau atau tair dengan kandungan garam tinggi dengan prinsip penguapan menggunakan sinar matahari. Alat desalinasi konvensional memiliki produktivitas relatif rendah sehingga diperlukan komponen tambahan untuk meningkatkan produktivitas alat salah satunya dengan menambahkan sirip yang berfungsi untuk menambah luasan penyerap dalam kolektor sehingga alat dapat menyerap sinar matahari lebih banyak. Pada penelitian ini dilakukan pengujian untuk mengetahui pengaruh dari penambahan sirip silinder berongga terhadap produktivitas alat desalinasi surya. Pengujian dilakukan dengan metode eksperimental yang membandingkan alat desalinasi surya dengan ketinggian sirip yang berbeda yaitu, sirip 2 cm, 4 cm dan 6 cm menggunakan massa air konstan 8,1 liter. Berdasarkan hasil penelitian, alat desalinasi surya dengan penambahan sirip 2 cm memiliki produktivitas yang paling optimal dibandingkan dengan sirip 4 cm dan 6 cm, yaitu 1466 mL, 1208 mL dan 913 mL dengan efisiensi masing masing 39%, 33?n 29%. Maka dapat disimpulkan bahwa dengan ketinggian air yang sama, penambahan ketinggian sirip akan menjadi tidak optimal apabila ketinggian sirip tidak kurang dari atau sama dengan tinggi air pada absorber.