Pendahuluan: Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah penyakit kronis yang disebabkan oleh retrovirus, jika penyakit berprogres sampai stadium akhir dapat disebut sebagai kondisi AIDS. Belum ada pengobatan untuk orang dengan HIV/AIDS selain penggunaan terapi ARV secara teratur, yang memungkinkan pasien untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lama terapi terhadap kualitas hidup pada anak yang terdiagnosis infeksi HIV.
Metode: Penelitian bersifat observasional analitik dengan studi cross-sectional, menggunakan metode purposive sampling didapatkan 34 subjek pasien anak yang terdiagnosis infeksi HIV. Pengambilan data primer kualitas hidup anak dilakukan di poliklinik anak RSUD Dr. Moewardi selama bulan September-Oktober 2022 menggunakan kuesioner PedsQL, sedangkan data sekunder lama terapi didapatkan dari lembar pemantauan di VCT. Analisis bivariat menggunakan uji Chi-Square dan dilakukan uji regresi logistik pada variabel yang memenuhi syarat.
Hasil: Mayoritas anak memiliki kualitas hidup baik (61.8%) dan telah menjalani terapi ARV <10>Chi-Square faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup didapatkan p-value untuk lama terapi, kepatuhan berobat, usia, jenis kelamin berturut-turut adalah 0.231, 0.008, 0.02, 0.134.
Kesimpulan: Tidak ada hubungan yang signifikan antara lama terapi dan kualitas hidup anak. Kepatuhan berobat lebih berkorelasi secara signifikan dengan kualitas hidup anak dibandingkan dengan usia.