Latar Belakang: Pertumbuhan janin terhambat (PJT) adalah adanya gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dan/atau organnya saat masa kehamilan. PJT dapat dibagi dua menurut onsetnya. Dikatakan onset dini jika munculnya kurang dari 32 minggu dan onset lambat jika lebih atau sama dengan 32 minggu. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui perbedaan luaran janin yang terdiri atas kematian perinatal, asfiksia neonatorum, sepsis neonatorum, rawat intensif, dan lama rawat inap antara kasus PJT onset dini dan lambat di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Subjek penelitian didapatkan dari rekam medis bayi yang terdiagnosis PJT sebelum kelahiran di RSUD Dr. Moewardi. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling sebanyak 116 sampel. Data yang didapat dianalisis menggunakan uji chi-square dan uji mann-whitney U test.
Hasil: Terdapat perbedaan yang signifikan pada luaran janin berupa kematian perinatal (p = 0,001), sepsis neonatorum (p = 0,012), dan lama rawat inap (0,029), serta tidak terdapat perbedaan signifikan pada variabel asfiksia neonatorum (0,087), dan rawat internsif (p = 0,196).
Simpulan: Terdapat perbedaan signifikan kematian perinatal, sepsis neonatorum, dan lama rawat inap antara PJT onset dini dan PJT onset lambat. Namun tidak ada perbedaan signifikan asfiksia neonatorum dan rawat intensif antara PJT onset dini dan PJT onset lambat.