Sistem desalinasi sangat menarik untuk diteliti pada beberapa kasus baik eksperimental maupun numerik. Persamaan atur pada pemodelan numerik yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari persamaan Navier Stokes 2D, persamaan energi, dan persamaan konsentrasi dalam format primitive variable. Diskritisasi persamaan atur dilakukan menggunakan metode Euler implisit untuk turunan waktu dan metode radial basis function untuk turunan ruang. Penelitian dilakukan dengan variasi bilangan Rayleigh 104, 105, 106, 2.106 untuk mengetahui perubahan distribusi temperatur dan pola aliran yang terjadi pada proses desalinasi. Validasi dilakukan dengan cara membandingkan nilai bilangan Nusselt (Nu) hasil pemodelan saat ini dengan hasil penelitian dari literatur. Hasil validasi menunjukkan ketelitian yang baik dengan eror maksimum 4,3% dibandingkan dengan penelitian Lam,dkk, 3,2% jika dibandingan dengan penelitian Ourtatani,dkk, dan 3,6% jika dibandingan dengan penelitian Edalatpour,dkk. Hasil menunjukkan pada kontur isotermal semakin tinggi nilai Ra efek konveksi dapat terlihat lebih jelas dan isotermalnya menjadi melengkung dengan penguatan transportasi konvektif di dalam cavity. Begitu juga kontur streamline bahwa semakin tinggi nilai Ra maka alur vorteks akan semakin halus dan rapat serta terbentuk pola lingkaran dan semakin membesar. Kemudian nilai Nusselt juga akan naik dengan semakin tingginya nilai Ra.
