Abstrak


Makna Simbolik dan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Karya-Karya Sujarwo pada Pameran Tunggal Seni Lukis


Oleh :
Mia Tri Artika - K3217048 - Fak. KIP

Tujuan penelitian untuk mengetahui: (1) proses penciptaan karya-karya Sujarwo pada pameran tunggal seni lukis, (2) makna simbolik dan nilai-nilai pendidikan karakter dalam karya-karya Sujarwo pada pameran tunggal seni lukis.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan strategi tunggal terpancang. Sumber data yang digunakan meliputi: informan, tempat dan peristiwa serta dokumen atau arsip. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi dan analisis dokumen atau arsip. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan review informan. Analisis data penelitian menggunakan analisis model alir.
Hasil penelitian sebagai berikut: (1) Proses penciptaan karya-karya Sujarwo dalam pameran tunggal seni lukis tidak memiliki acuan khusus, baik penggunaan media, alat, bahan maupun teknik. Sujarwo lebih mengedepankan improvisasi. Ide penciptaan karya-karya Sujarwo dalam pameran tunggal seni lukis dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yakni pengalaman pribadi yang mengendap sekian lama dan faktor eksternal yakni fenoma sosial yang terjadi dilingkungan sekitar dalam keseharian. (2) Makna simbolik dan nilai-nilai pendidikan karakter dalam karya-karya Sujarwo pada pameran tunggal seni lukis, (a) Karya “Asu Gedhe Menang Kerahe I” yaitu perumpamaan “Pangkat tinggi, pasti lebih menang dalam perkara”. Nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung adalah nasionalisme dan cinta tanah air. (b) Karya “Pesta Kemenangan” yaitu perumpamaan seorang pemimpin zalim terhadap rakyatnya, setelah pelantikan merayakan pesta kemenangan dengan pendukungnya. Nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung adalah nasionalisme dan cinta tanah air. (c) Karya “Corruption Award” yaitu tindak korupsi seharusnya dihukum, tetapi sebaliknya diberikan penghargaan dan kedudukan untuk memimpin. Nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung adalah nasionalisme, cinta tanah air dan tanggung jawab. (d) Karya “Doa untuk Indonesia” yaitu doa Sujarwo dengan harapan negara Indonesia memiliki pemimpin yang lebih baik. Nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung adalah religius, nasionalisme dan cinta tanah air. (e) Karya “Dunia Sandiwara” yaitu perumpamaan manusia dalam keseharian seperti sedang memakai topeng dan bersandiwara. Nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung adalah jujur dan tanggung jawab. (f) Karya “Orang Miskin Tidak Dilarang Sakit” bahwa setiap orang dapat merasakan sakit baik miskin maupun kaya, baik anak-anak maupun dewasa. Nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung adalah peduli sosial dan religius. Demikian karya-karya Sujarwo cenderung mengandung nilai pendidikan karakter semangat kebangsaan (nasionalisme) dan cinta tanah air.

Kata kunci: karya-karya lukis Sujarwo, makna simbolik, nilai-nilai pendidikan karakter