Abstrak


Pengaruh Ekstrak Etanolik Daun Kelor (Moringa oleifera, Lam.) terhadap Ekspresi Insulin Pankreas Tikus Wistar (Rattus norvegicus) Model Sindrom Metabolik


Oleh :
Anasya Kamila Iswandi - G0018021 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang: Konsumsi makanan tinggi lemak dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik (SM). Sindrom metabolik berkaitan dengan stres oksidatif yang mengakibatkan destruksi sel ß pankreas sehingga ekspresi insulin menurun. Antioksidan pada daun kelor diketahui dapat memperbaiki kondisi SM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak etanolik daun kelor (Moringa oleifera, Lam.) terhadap ekspresi insulin pankreas tikus Wistar (Rattus norvegicus) model SM.

Metode: Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik. Subjek penelitian berupa 30 tikus Wistar jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok: KN sebagai kontrol normal; K- sebagai kontrol negatif (kelompok SM tanpa perlakuan); P1, P2, P3 sebagai kelompok SM yang diberi ekstrak etanolik daun kelor dengan dosis berturut-turut 150, 250, 350 mg/kgBB. Ekstrak diberikan dengan sonde lambung selama 28 hari. Ekspresi insulin diamati pada preparat pankreas dengan pengecatan imunohistokimia. Skor ekspresi insulin dihitung dengan rumus IDS dan dianalisis menggunakan uji One-Way ANOVA, uji Post Hoc LSD, dan uji regresi linier. 

Hasil: Skor ekspresi insulin tertinggi terdapat pada KN (221,53 ± 12,97) dan terendah pada K- (172,70 ± 17,78), sedangkan pada P1, P2, dan P3 terletak diantara KN dan K-. Uji statistik menunjukkan perbedaan ekspresi insulin yang signifikan antara KN dengan K-, K- dengan P1, P2, dan P3 (p<0>0,05). Variasi dosis ekstrak berpengaruh terhadap ekspresi insulin. Ekspresi insulin berhubungan secara negatif dengan kadar glukosa darah di akhir penelitian.

Simpulan: Pemberian ekstrak etanolik daun kelor (Moringa oleifera, Lam.) dapat meningkatkan ekspresi insulin jaringan pankreas tikus Wistar (Rattus norvegicus) model SM.