Latar Belakang : Pertumbuhan janin terhambat adalah suatu kondisi di mana janin tidak dapat mencapai ukuran potensial yang ditentukan secara genetik dikarenakan proses patologis yang ditandai dengan perkiraan berat janin <10>Metode : Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian didapatkan dari rekam medis dengan kasus pertumbuhan janin terhambat di RSUD Dr. Moewardi Surakarta dalam kurun waktu 1 Januari 2019 sampai 31 Desember 2021. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling sebanyak 128 sampel yang terdiri dari 74 sampel dengan manajemen agresif dan 54 sampel dengan manajemen konservatif. Data luaran janin berupa kematian perinatal, asfiksia, sepsis neonatorum dan rawat Intensif dianalisis menggunakan uji Chi Square dan lama rawat inap dianalisis menggunakan uji Mann Whitney
Hasil : Hasil analisis statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada luaran janin terdiri dari kematian perinatal (p=0.782), lama rawat inap (p=0.900), asfiksia neonatorum (p=0.954), sepsis neonatorum (p=0.509) dan rawat intensif (p=0.478) pada kasus pertumbuhan janin terhambat onset lambat dengan manajemen agresif dan konservatif di RSUD Dr. Moewardi.
Simpulan : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada luaran janin terdiri dari kematian perinatal, lama rawat inap, asfiksia neonatorum, sepsis neonatorum dan rawat intensif pada kasus pertumbuhan janin terhambat onset lambat dengan manajemen agresif dan konservatif di RSUD Dr. Moewardi.